Breaking News:

Sandiaga Uno Sebut Mahalnya Harga Bahan Pokok dan Pengangguran sebagai Faktor Kesenjangan

Bakal calon wakil presiden (bacawapres) Sandiaga Uno kembali mengkritisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) di bidang ekonomi.

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Sandiaga Uno 

TRIBUNWOW.COM - Bakal calon wakil presiden (Bacawapres) Sandiaga Uno kembali mengkritisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) di bidang ekonomi.

Hal ini dituliskan Sandiaga melalui Twitter miliknya, @Sandiuno, Sabtu (18/8/2018).

Mulanya, ia berkata jika dalam acara tabligh akbar Pimpinan Pusta Muhammadiyah ia mendapatkan harapan bagi Indonesia untuk ekonomi yang cerah.

Ia juga mengunggah fotonya yang tampak berada di atas podium berlogo Muhammadiyah.

"Dalam acara Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, saya mendapat aspirasi bahwa ke depan kita dapat terus memberikan pesan yang mencerahkan, menggerakkan dan membahagiakan.

Ini juga seperti keinginan kita bahwa ekonomi yang terbangun itu harus mencerahkan," tulis Sandiaga.

Komentari Kenaikan 5 persen Gaji PNS, Zulkifli Hasan: Seharusnya Bisa Sepuluh Persen

Setelahnya, ia mulai mengkritisi pemerintah dengan mengatakan jika saat ini ekonomi masih kurang merata bagi warga Indonesia.

"Ekonomi saat ini masih kurang merata dirasakan oleh masyarakat Indonesia.

Mahalnya harga kebutuhan pokok dan sulitnya mendapat lapangan kerja menjadi faktor tidak meratanya kesejahteraan.

Kami ingin berpihak pada seluruh masyarakat.

Kami ingin memastikan bahwa harga-harga bahan pokok terjangkau, dan lapangan kerja di Indonesia terbuka seluas-luasnya," kicau Sandiaga melalui Twitter.

Tweet SandiagaUno
Tweet SandiagaUno (Capture Twitter @Sandiuno)

SBY Kembali Absen Hadiri Upacara HUT RI, Faizal Assegaf: Bukti Ia Masih Galau

Sementara itu, diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, Presiden Jokowi mengklaim tingkat pengangguran terbuka semakin turun saat era kepemimpinannya.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat berpidato dalam sidang tahunan MPR, DPR, dan DPD, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

"Alhamdulillah, dengan kerja bersama, tingkat pengangguran terbuka semakin menurun dari 5,70 persen menjadi 5,13 persen," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, dalam empat tahun ini, pemerintah memang fokus memperkuat pendidikan serta pelatihan vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia terampil, yang siap memasuki dunia kerja.

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong pendidikan tinggi untuk melakukan terobosan-terobosan sehingga lulusan perguruan tinggi bisa lebih adaptif di era Revolusi Industri 4.0, termasuk kemampuan dalam literasi digital, serta mampu menumbuhkan lebih banyak lagi wirausahawan muda yang kreatif dan inovatif.

Prabowo Rajin Kritisi Jokowi soal Ekonomi, Sekjen PDIP: Karena Jurus Itu yang Bisa Dilakukan

"Tumbuh cepatnya generasi produktif mengharuskan kita bekerja lebih keras lagi untuk menciptakan dan membuka lapangan kerja baru melalui peningkatan daya saing investasi dan ekspor," kata Jokowi.

Dalam empat tahun terakhir, lanjut Jokowi, pemerintah juga melakukan perombakan besar-besaran terhadap iklim kemudahan berusaha di Indonesia.

Tujuan utamanya adalah membuat perekonomian bisa lebih produktif dan kompetitif, sambil terus meningkatkan kemandirian bangsa.

"Sehingga bisa memberikan nilai tambah, terutama pembukaan lapangan kerja baru, dan menyerap pengangguran," kata dia. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Sandiaga UnoTwitterEkonomi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved