Pilpres 2019
Faizal Assegaf Sebut Semua Pihak Makin Bersimpati pada Jokowi karena Minta Maaf ke Mahfud MD
Ketua Progres 98, Faizal Assegaf, turut menanggapi permohonan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Mantan Ketua MK, Mahfud MD.
Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
"Pak Mahfud orang baik. Saya harus bilang, he's a very good man," kata Luhut.
"Tadi Pak Presiden cerita sama saya. 'Pak Mahfud saya enggak kira sampai kayak gitu,' (kata Jokowi)," kisah Luhut menceritakan pertemuan Jokowi dan Mahfud MD usai deklarasi cawapres.
"'Bapake nggak usah khawatir mengenai saya. Saya tahu bapak (Jokowi) sulit untuk membuat keputusan. Tapi saya kira keputusan bapak itu adalah keputusan yang terbaik,' (kata Mahfud MD)," lanjut Luhut.
• Fahri Hamzah Sebut Pengakuan Sandiaga Uno sebagai Pintu Mencerabut Akar Korupsi
"Terus presiden bilang, 'Saya minta maaf Pak Mahfud'. 'Enggak usah pak, saya enggak apa-apa' (kata Mahfud)," tambah Luhut dalam kisahnya.
Selain menceritakan permintaan maaf Jokowi kepada Mahfud, Luhut Binsar Pandjaitan juga membeberkan hasil pertemuannya dengan Jokowi usai deklarasi cawapres.
"Parta-partai pendukung Jokowi lebih menginginkan Pak Maruf Amin. Presiden orangnya kan demokratis," kata Luhut.
Luhut juga mengatakan bahwa Jokowi telah melakukan survei selama enam bulan terakhir dan hasilnya memilih Mahfud MD sebagai cawapres Jokowi.
"Tapi kan harus juga mengakomodir kemauan partai-partai pendukung," kata Luhut.
Selain itu, Luhut mengatakan bahwa terpilihnya Maruf Amin sebagai cawapres menjadikan kubu Jokowi dapat fokus pada isu ekonomi dan kualitas sumber daya manusia.
"Memang bagus juga akhirnya dengan Pak Ma'ruf Amin, saya kira kita tidak bicara lagi sekarang menyangkut perbedaan konteks agama lagi. Kita bisa fokus masalah ekonomi, kualitas SDM yang selama ini kita banyak ketinggalan,"kata Luhut.
Luhut juga memberikan analisisnya mengenai terpilihnya Maruf Amin sebagai cawapres Jokowi.
Luhut mendasarkan analisisnya itu melalui pengalaman Pilkada di Jakarta dan Sumut.
"Tidak akan memecah bangsa ini lagi, karena kita sudah lihat pengalaman Pilkada di Jakarta, Pilkada di Sumut. Kan seperti terbelah, tapi dengan begini hemat saya tidak akan terjadi atau pasti banyak berkurang lah," ujar Luhut.
Diberitakan Kompas.com, Mahfud MD mengaku kaget atas keputusan Jokowi memilih Maruf Amin sebagai calon wakil presiden pendampingnya di Pilpres 2019.
Meski terkejut, Mahfud mengaku tidak kecewa atas keputusan tersebut.