Yenny Wahid Beberkan Bagian dari NU yang Tidak Mendukung Mahfud MD jadi Cawapres Jokowi
Yenny Wahid memberikan penjelasan terkait NU yang selalui dibawa-bawa dalam politik dari kubu Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Direktur The Wahid Institut yang juga cicit dari pendiri Nahdatul Ulama (NU), Yenny Wahid memberikan penjelasan terkait NU yang selalui dibawa-bawa dalam politik dari kubu Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin.
Melalui tayangan Mata Najwa Trans7, mulanya Najwa Shihab sebagai pembawa acara menanyakan terkait pihak NU yang tidak menyetujui Mahfud MD jadi cawapres Jokowi.
"Anda sempat diminta berbicara dengan kyai-kyai NU, soal bagaimana Mahfud kemungkinan dipasangkan dengan Jokowi?," tanya Najwa, Rabu (15/8/2018).
Yenny menjawab jika NU secara kultural menyetujui hal itu, sementara di tubuh NU terdiri dari NU kultural dan struktural.
"Ya kyai NU secara kultur menerima semua," jawab Yenny.
• Bahas Ancaman yang Dikatakan Mahfud MD, Putri Gus Dur Yenny Wahid Ungkap Sosok Maruf Amin
"Jadi yang tidak mendukung ini NU strukturalnya?," potong Najwa.
Yenny pun membenarkan hal itu dengan mengaitkan NU dengan partai tertentu.
"NU struktural yang dekat dengan partai politik tertentu (yang tidak mendukung), dengan PKB," jawab Yenny.
"Nah ini yang gak dukung, mungkin ada kepentingan-kepentingan politik jangka pendek dengan PKB sendiri, kemudian NU agak kebawa-bawa," tambahnya.
Lihat videonya:
Sementara itu, diberitakan sebelumnya di Wartakota, terkait adanya isu penolakan Mahfud lantaran dicap bukan merupakan kader NU, Yenny Wahid pun turut menanggapi dengan mengatakan jika sebenarnya kiprah NU bukan berpolitik.
"Apa yang terjadi di NU itu biasalah, itu karena organisasi yang sangat besar, lalu di situ tempat bernaung segala macam orang dengan segala macam kepentingan politiknya sehingga kemudian jadi ikut, seolah-olah ikut gaduh," jelasnya dalam tayangan Mata Najwa pada Rabu (15/8/2018) malam.
"NU itu kalau sudah khitahnya tidak boleh berpolitik, tapi memang kenyataannya masih banyak politisi yang bergabung di NU. Namun yang disalahpahami bahwa NU itu berkiblat pada salah satu partai politik saja, itu tidak betul juga," tambahnya.
Hal tersebut ditunjukkan dari kehadiran Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy dan sejumlah tokoh Partai Golkar hingga Gerindra saat ini.
Walau berbeda partai, mereka merupakan kader NU.
• Maju Jadi Cawapres Jokowi, Jumlah Kekayaan Maruf Amin Capai Rp 11,6 Miliar