Komentari Pidato Jokowi, Hinca Pandjaitan Soroti Persoalan Narkoba
Sekretaris Jendral (Sekjen) partai Demokrat, Hinca Pandjaitan turut mengomentari pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (16/8/2018).
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan turut mengomentari pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (16/8/2018).
Melalui Twitter miliknya, @hincapandjaitan, mengunggah grafis dirinya yang berkomentar soal narkoba.
"Berangkat dari salah satu materi pidato Kenegaraan Presiden @jokowi tadi yg saya perhatikan betul secara mendalam adalah persoalan narkoba.
Keseriusan & komitmen Pemerintah untuk menyelesaikan persoalan narkoba perlu terus kita dorong dan awasi.
PR masih banyak untuk negeri ini," tulis Hinca.
• Maklumi Sikap Andi Arief, Ferdinand Hutahaean: Kita Semua Kecewa, kalau Dibilang Marah Ya Marah
Pada grafis tersebut, dituliskan 27,73 persen dari jumlah pengguna narkoba adalah pelajar yang harus direhabilitasi.
Sementara dari jumlah itu, baru 18 ribu pengguna yang telah direhabilitasi.
Hinca pun membandingkan dengan status darurat narkoba di tahun 2015.
"Status darurat narkoba tahun 2015 ditambah pidato hari ini kiranya memberikan kesadaran bagi presiden RI untuk tulus dan fokus pada janji dan targetnya tersebut," tulis Hinca pada grafis yang diunggahnya.
Pidato yang mendapat sorotan dari Hinca itu adalah ketika Jokowi mengatakan ketegasan dalam pemberantasan narkoba dan upaya penyelamatannya.
"Ketegasan juga dibutuhkan dalam pemberantasan narkoba yang merusak masa depan bangsa.
Upaya ini membutuhkan kerja bersama kita semua guna menyelamatkan nyawa belasan ribu putra-putri kita.
Yang setiap tahunnya menjadi korban kejahatan narkoba," kutipan pidato presiden dalam grafis yang diunggah Hinca.
• Romahurmuziy Beri Tanggapan soal Surat Terbuka Warga Muhammadiyah

Kicauan Hinca Pandjaitan (Capture Twitter @Hincapandjaitan)
Sementara itu, diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, dalam acara pidato yang sama, Jokowi mengklaim tingkat pengangguran terbuka semakin turun di era kepemimpinannya.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat berpidato dalam sidang tahunan MPR, DPR, dan DPD, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
"Alhamdulillah, dengan kerja bersama, tingkat pengangguran terbuka semakin menurun dari 5,70 persen menjadi 5,13 persen," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, dalam empat tahun ini, pemerintah memang fokus memperkuat pendidikan serta pelatihan vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia terampil, yang siap memasuki dunia kerja.
Selain itu, pemerintah juga terus mendorong pendidikan tinggi untuk melakukan terobosan-terobosan sehingga lulusan perguruan tinggi bisa lebih adaptif di era Revolusi Industri 4.0, termasuk kemampuan dalam literasi digital, serta mampu menumbuhkan lebih banyak lagi wirausahawan muda yang kreatif dan inovatif.
• Klaim Sejumlah Keberhasilan Pemerintah, Berikut Teks Lengkap Pidato Presiden Jokowi di HUT RI ke-73
"Tumbuh cepatnya generasi produktif mengharuskan kita bekerja lebih keras lagi untuk menciptakan dan membuka lapangan kerja baru melalui peningkatan daya saing investasi dan ekspor," kata Jokowi.
Dalam empat tahun terakhir, lanjut Jokowi, pemerintah juga melakukan perombakan besar-besaran terhadap iklim kemudahan berusaha di Indonesia.
Tujuan utamanya adalah membuat perekonomian bisa lebih produktif dan kompetitif, sambil terus meningkatkan kemandirian bangsa.
"Sehingga bisa memberikan nilai tambah, terutama pembukaan lapangan kerja baru, dan menyerap pengangguran," kata dia. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)