Pilpres 2019
Tanggapan Sejumlah Tokoh terkait Pernyataan Mahfud MD di Program ILC
Menanggapi pernyatan Mahfud MD di program Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (14/8/2018), sejumlah tokoh memberikan komentar.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Astini Mega Sari
Mahfud mengungkit pada masa lalu, jika dirinya sempat diperhadapkan dengan beberapa tawaran yang menarik, seperti diantaranya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) hingga Komisaris Utama.
Pada Mei 2015, dirinya ditawari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk menjadi Menkopolhukam.
"Saya di tawari jabatan menteri sejak awal di dalam kabinetnya (Jokowi) ini, pada bulan Mei tahun 2015, saya diberitahu oleh Pak Luhut, 'Pak Mahfud, pemerintah perlu bantuan untuk Menkopolhukam, karena mau ada reshuflle, Pak Jokowi sangat menghargai profesionalitas Pak Mahfud disini'," kata Mahfud.
• Wakapolri Komjen Syafruddin akan Gantikan Asman Abnur Duduki Posisi Menpan-RB
"Saya bilang seneng banget jabatan ini, tapi saya kan punya etika politik karena tahun 2014 saya mendukung Prabowo. Masak, saya masuk kabinetnya Pak Jokowi? Kan nanti saya diketawain orang, yang berkeringat untuk Jokowi kan banyak, kalau diangkat oke, tapi inget yang mau jadi Menko banyak," ungkap Mahfud menambahkan.
Lebih lanjut, Mahfud mengungkapkan jika dirinya kembali ditawari menjadi Menkopolhukam, namun dengan tegas ia menolaknya lantaran memiliki etika politik.
"Berikutnya saya ditawari jadi komisaris utama, gajinya besar, saya bilang Pak Luhut, saya ini ahli hukum gak ngerti urusan saham, minta maaf saya ndak bisa jadi komisaris," ujar Mahfud.
"Berikutnya jaksa agung, pemerintah minta usul jaksa agung, saya ndak mau," ungkapnya menambahkan.
Mahfud kemudian mengatakan jika Jokowi sedang risau terkait lemahnya ideologi bangsa Indonesia.
• Menhub Bantah Mogoknya LRT Palembang Berimbas pada Mundurnya Pengoperasian LRT Jakarta
"Sampai akhirnya apa, suatu saat 'Pak Jokowi agak risau lemahnya ideologi, dan akan dibuat unit kerja Ideologi Pancasila. Nah, kalau ideologi saya mau, saya bilang ini negara, saya risau juga perkembangan radikalisme, ini saya kira persoalan ideologi harus dikuatkan lagi," urai Mahfud.
"Kalau ideologi saya mau, menteri-menteri nanti saya berkeringat dulu dong, saya bantu baru saya bisa jadi begitu. Karena saya punya etika politik," tegas dia.
Mahfud mengungkapkan jika hubungannya dengan Presiden Jokowi hingga saat ini masih sangat baik. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)