Pilpres 2019
Ketua Progres 98 Faizal Assegaf Sebut Pernyataan Mahfud MD di ILC Perkuat Kepemimpinan Jokowi
Ketua Progres 98 Faizal Assegaf turut angkat bicara mengenai pernyataan Mahfud MD di Indonesia Lawyers Club tvOne yang tayang pada Selasa (14/8/2018)
Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
Lebih lanjut, Mahfud MD meminta agar Romy tidak main-main dengan omongannya.
"Padahal dia yang memberi tahu ke saya. Suatu saat, Arsul Sani mengatakan ke saya mas Romy mau ketemu, oke kalau ketemu di mana? kita ketemu," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan jika akhirnya Romy mengunjungi rumahnya pagi-pagi.
"Lalu dia memberitahu, menyebutkan jika 10 nama (cawapres) memang berasal dari Pak Jokowi," ujarnya.
"Jadi Romy sejak awal sudah ke saya," imbuhnya.
Mahfud MD kemudian mengatakan jika sehari sebelumnya, dia bertemu politisi PPP Suharso Monoarfa.
"Saya (Monoarfa) bersama Romy sudah bertemu Presiden, Romy mengatakan bahwa kalau pasanganya Prabowo itu Salim Segaf, nanti lawannya Pak Mahfud, kalau nanti pasangannya Prabowo itu AHY, sama-sama millenial lawannya Romy, tapi sudah tahu dia kalau pak Jokowi pilih saya," kata Mahfud MD.
"Saya bilang, mas Anda ini kok ngomongnya beda, dengan yang waktu ketemu saya, jangan main-mainlah saya bilang," sambung Mahfud MD.
Namun, setelah dirinya batal menjadi cawapres, Mahfud mengatakan jika dirinya masih tetap berada di pihak Jokowi.
Pasalnya, dirinya masih anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
• Reshuffle Kabinet, Jokowi Lantik Wakapolri Gantikan Asman Abnur sebagai Menpan RB
"Sampai sekarang saya bersama Pak Jokowi. Pak Jokowi punya dua fungsi, satu dalam fungsi kenegaraan dia presiden, tapi politiknya dia calon presiden. Saya bersama pak jokowi sekurang-kurangnya sampai saat ini di kenegaraan di BPIP," ujar Mahfud MD.
Lantas, Mahfud MD mengungkapkan kronologi kenapa dirinya masih ingin bersama dengan Jokowi di pemerintahan.
Mahfud mengungkit pada masa lalu, jika dirinya sempat diperhadapkan dengan beberapa tawaran yang menarik, seperti diantaranya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) hingga Komisaris Utama.
Pada Mei 2015, dirinya ditawari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk menjadi Menkopolhukam.
"Saya di tawari jabatan menteri sejak awal di dalam kabinetnya (Jokowi) ini, pada bulan Mei tahun 2015, saya diberitahu oleh Pak Luhut, 'Pak Mahfud, pemerintah perlu bantuan untuk Menkopolhukam, karena mau ada reshuflle, Pak Jokowi sangat menghargai profesionalitas Pak Mahfud disini'," kata Mahfud.