Breaking News:

Rupiah Tembus Rp 14.600, Sandiaga Uno: Disebabkan Banyaknya Barang Impor yang Masuk ke Indonesia

Sandiaga Uno berjanji akan mengupayakan pemenuhan kebutuhan ekonomi dengan produk-produk domestik, jika menang di Pilpres 2019.

Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Claudia Noventa
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Sandiaga Uno - Profil Cawapres 

TRIBUNWOW.COM - Bakal calon wakil presiden (cawapres), Sandiaga Uno, memberikan keterangan mengenai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, menurut sandiaga, melemahnya kurs rupiah disebabkan banyaknya barang impor yang masuk ke Indonesia.

"Karena sekarang ini banyak sekali kebijakan kita yang mengarahkan pemenuhan kebutuhan itu melalui impor," ujar Sandiaga.

Sandiaga mengatakan akan mengupayakan pemenuhan kebutuhan ekonomi dengan produk-produk domestik, jika dirinya menang di Pilpres 2019.

Khusus Hari Ini! Telkomsel Promo Internet Murah Sambut Kemerdekaan, 25 GB Hanya Rp 100 Ribu

Sehingga, penggunaan produk domestik dapat membantu agar nilai tukar rupiah tidak melemah.

Melemahnya nilai tukar rupiah saat ini mengakibatkan kenaikan harga pangan yang diimpor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada Senin (13/8/2018) nilai tukar dolar AS terhadap rupiah berada di level tertingginya tahun ini yakni mencapai Rp 14.600.

Merosotnya lira Turki menjadi salah satu penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Dikutip dari Kompas.com, pukul 09.30 WIB rupiah di pasar spot berada di posisi Rp 14.600 atau turun 0,84 persen dibandingkan posisi akhir pekan lalu pada 14.478.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengawali pekan ini berada di zona negatif.

IHSG langsung jatuh 111,27 poin atau 1,83 persen ke posisi 5.965,91.

Andi Arief Mengaku Diperintahkan Partai untuk Menyampaikan Adanya Mahar Politik 500 kepada Publik

Sementara indeks saham utama AS tertekan satu di antaranya karena krisis ekonomi yang terjadi di Turki.

Disebutkan pula semua sektor penghuni indeks merosot.

Grup saham industri dasar, agrikultur, finansial, dan aneka industri merosot lebih dari 2 persen.

Tekanan pada IHSG datang dari merosotnya lira Turki.

"Tampaknya, penguatan IHSG pekan ini sulit berlanjut menyusul krisis mata uang yang terjadi di Turki," ujar Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang, seperti dikutip dari Kontan.co.id. (*)

Tags:
RupiahSandiaga UnoImpor
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved