Fakta-fakta Gempa di Lombok: 436 Meninggal, 553 Sekolah Rusak, hingga 576 Gempa Susulan
Delapan hari pascagempa bermagnitudo 7 di Lombok pada Minggu (5/8/2018), tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban.
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Sebaran pengungsi terdapat di Kabupaten Lombok Utara 137.182 orang, Lombok Barat 118.818 orang, Lombok Timur 78.368 orang, dan Kota Mataram 18.368 orang.
• Prediksi Perang Simbolik Berkurang, Fahri Hamzah Sebut Jokowi Lebih Berat Menghadapi Pilpres 2019
3. 553 sekolah di Lombok, NTB, rusak akibat gempa
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendy mengatakan, terdapat 553 sekolah yang rusak akibat gempa bermagnitudo 7,0 yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (5/8/2018) lalu.
"Besok saya ke Lombok. Ada 553 sekolah yang rusak. Mulai dari ringan sampai berat," katanya saat menghadiri Pidato Kebangsaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu (12/8/2018).
Seluruh sekolah yang rusak akan dibangun kembali oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Solusinya, pembangunannya kemungkinan akan ditangani oleh Menteri PUPR," katanya.
Untuk saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan fokus pada kegiatan belajar mengajar siswa yang terdampak gempa dengan mengirimkan 64 tenda darurat.
"Untuk Dikbud sekarang ini pokoknya menjamin bagaimana supaya kegiatan belajar siswa tidak terganggu. Karena itu, ini yang pertama kita siapkan tenda darurat, ruang kelas darurat untuk belajar siswa," katanya.
• Koalisi Indonesia Kerja Gelar Pelatihan Juru Bicara Kampanye Jokowi-Maruf Amin
4. Gempa susulan sudah mencapai 576 kali
BNPB mencatat hingga hari Minggu (12/8/2018) pukul 15.00 WITA terjadi 576 gempa susulan di wilayah NTB dan sekitarnya. Gempa susulan ini terjadi usai gempa besar bermagnitudo 7 pada Minggu (5/8/2018).
"Intensitas gempa susulan kecil," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kepada wartawan, Minggu (12/8/2018).
Menurut Sutopo, diperkirakan gempa susulan ini masih akan terjadi hingga 4 minggu ke depan, dilansir dari Tribunnews, Minggu (12/8/2018).
5. Klarifikasi BMKG terkait gempa di Lombok

Informasi menyesatkan terkait adanya energi gempa bermagnitudo 6,9 yang belum lepas di Lombok akhirnya dibantah oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada hari Senin (13/8/2018).
"Informasi dalam laman Facebook tersebut bukan merupakan hasil kajian BMKG. Pemilik akun Facebook tersebut juga bukan pegawai BMKG," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan resminya.
Rakhmat menjelaskan, kajian di Facebook tersebut tidak menyebutkan sumber data yang digunakan dan metode analisis yang digunakan, sehingga BMKG tidak dapat menilai tingkat kebenaran dan akurasinya.
Rakhmat berharap masyarakat untuk tidak mudah mempercayai informasi-informasi yang tidak jelas sumbernya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Terbaru Gempa Lombok, Jumlah Korban Meninggal 436 hingga Klarifikasi BMKG"