Komentari Kemeja yang Dikenakan Jokowi, Politikus Demokrat: Bapak Sudah Tidak Percaya Diri Lagi?

TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Divisi Hubungan Luar Negeri DPP Partai Demokrat, Redi Susilo memberikan komentar terkait kemeja yang dikenakan oleh calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi).

Komentar itu diberikan Redi Susilo melalui Twitter miliknya, @MrReady3, Minggu (12/8/2018).

Redi mengatakan jika Jokowi menggunakan kemeja bertuliskan 'bersih dan merakyat' artinya dirinya tidak percaya diri.

Hal ini dikarenakan jika Jokowi telah menjabat presiden selama 4 tahun seharusnya rakyat sudah bisa menilai sendiri tanpa harus dituliskan pada kemeja yang dikenakan.

"Kenapa baju pak Jokowi selalu ada tulisan bersih dan merakyat ya?

Mestinya kalau sdh 4 tahun mengabdi kan sdh bisa dinilai sama rakyatnya.

Apa dia tdk yakin dan percaya dirinya sdh luntur lihat hasil pooling yg lagi rame," tulis Redi Susilo.

• Fahri Hamzah Desak Pemerintah agar Tetapkan Gempa Lombok sebagai Bencana Nasional

Selain itu, politikus Demokrat ini juga menambahkan jika seharusnya tidak ada penekanan terkait apa yang diinginkan oleh Jokowi.

Karena kinerja Jokowi selama menjadi presiden itu telah dinilai dan tidak perlu dituliskan dengan intrik.

"Bersih, merakyat, kerja, gaul, millenial apa iya? Ini cerminan bapak sdh tidak percaya diri lagi untuk kedua kalinya. Sehingga musti perlu penekanan lagi sesuai keinginan bpk.

Kalau hebat cukup kinerja yg dinilai tdk perlu intrik baru yg sulit dipahami." tambah @MrReady3.

• Pemeriksaan Kesehatan Jokowi dan Maruf Amin akan Dilakukan selama 12 Jam, Apa Saja yang Diperiksa?

Sementara itu, dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, Jokowi telah menyiapkan tiga baju khusus guna jalannya pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Satu diantaranya, telah dipakai Jokowi saat pendaftaran calon presiden dan wakil presiden ‎ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), yaitu kemeja putih lengan panjang bertuliskan 'Bersih, Merakyat, Kerja Nyata'.

Politikus PDI Perjuangan Pramono Anung menceritakan, desain baju yang dikenakan Jokowi saat ke KPU merupakan pilihan Jokowi sendiri.

"Ada pilihan sembilan, beliau (Jokowi) memilih tiga," ucap Pramono di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (10/8/2018).