Pilpres 2019
Tanggapi soal Mahar Cawapres Rp 500 M, Guntur Romli: Prabowo Ingin Benar-benar Menang?
Politisi PSI Mohamad Guntur Romli turut memberikan komentar terkait tuduhan mahar Rp 500 miliar yang diberikan Sandiaga Uno kepada PAN dan PKS.
Penulis: Vintoko
Editor: Astini Mega Sari
Tanggal 9 Agustus pagi, pertemuan SBY-Prabowo membahaa soal bagaimana kembalikan politik yang baik dan terhormat tanpa mahar.
• Gerindra Minta Andi Arief Tak Rusak Kebersamaan Koalisi dengan Ungkit Kembali Mahar Rp 500 Miliar
SBY usulkan Prabowo cari cawapres lain yang bukan Sandi, bukan AHY, bukan Zul hasan, bukan Salim Al jufri seperti permintaan Zul has agar tokoh netral.
Prabowo tetap tak hiraukan usul SBY soal tokoh netral.
Herannya Zul Has dan Salim Al Jufri juga berubah pendiriannya dari harus figur dari PAN atau PKS atau tokoh netral tiba2 sepakat memilih aetuju Sandi yang juga dari gerindra, ada apa?
Semua sudah terjadi, tapi proses ini pubik harus mengerti," tulis Andi Arief.

Postingan Andi Arief (Capture/Twitter)
Diberitakan sebelumnya, tersingkirnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut-sebut lantaran Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno membayar PAN dan PKS masing-masing Rp 500 miliar demi diusung menjadi Calon Wakil Presiden Prabowo.
Hal itu diutarakan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat, Andi Arief.
"Bahwa di luar dugaan kami ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar. Sandi Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing 500 M menjadi pilihannya untuk cawapres. benar-benar jenderal di luar dugaan," kata Andi Arief saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam, (8/8/2018).
Oleh karena itu menurut Andi, Demokrat akan keluar dari Poros Gerindra.
• Susi Pudjiastuti: Kalau Ada yang Berkelahi di Sini karena Pilpres, Saya Tenggelamkan Dia
Demokrat akan berkonsentrasi pada Pemilu legislatif 2019.
"Baru tadi malam Prabowo datang dengan semangat perjuangan. hanya hitungan jam dia berubah sikap karena uang. Besar kemungkinan kami akan tinggallkan koalisi kardus ini. Lebih baik kami konsentrasi pada pencalegan ketimbang maauk lumpur politik PAN PKS dan Gerindra," imbuh Andi Arief.
Meski demikian, pada akhirnya, setelah menggelar Sidang Majelis Tinggi (MT) Partai pada Jumat (10/8/2019) pagi, Demokrat tetap memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019 mendatang. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)