Breaking News:

Rupiah Melemah dan Harga Avtur Naik, Garuda Tak Yakin Bisa Tutup Kerugian

Direktur Utama Garuda Indonesia menekankan bahwa pihaknya terus melakukan upaya internal agar tetap memiliki kinerja yang baik.

Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Lailatun Niqmah
https://www.garuda-indonesia.com
Garuda Indonesia tak yakin bisa tutup kerugian 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala Nugraha Mansyuri mengungkapkan bahwa pihaknya tak yakin bisa menutup kerugian (break even).

Adanya kenaikan bahan bakar avtur mencapai 15 persen dan adanya depresiasi atau pelemahan rupiah menyebabkan Garuda harus melakukan perhitungan ulang apakah masih bisa menutup kerugian atau tidak, dilansir TribunWow.com dari Kompas.com.

"Tentunya dengan kondisi kenaikan bahan bakar yang saat ini bisa mencapai 15 persen dan adanya depresiasi rupiah, mungkin kami perlu melakukan perhitungan ulang, apakah masih bisa break even tadi," ujar Pahala saat ditemui di Menara BCA, Kamis (9/8/2018).

Soal Mahar Rp 500 M Sandiaga, Andi Arief Sebut Pihaknya Dapat Info dari Sejumlah Politisi Gerindra

Berdasarkan hasil capaian pada semester I 2018, Garuda masih mencatat rugi bersih sebesar 114 juta dolar AS yang turun secara signifikan jika dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama yakni sebesar 284 juta dolar AS.

Meski menghadapai tantangan berupa kenaikan avtur dan depresiasi rupiah, Pahala menekankan bahwa Garuda terus melakukan upaya internal agar tetap memiliki kinerja yang baik.

Sebelumnya, Garuda Indonesia berencana menerbitkan obligasi senilai 750 juta dolar AS, namun kemudian ditunda karena melihat situasi pasar global.

Ferdinand Hutahaean: Kalau Program Ngibulin Rakyat, Saya Yakin Prabowo Kalah

Pahala memastikan pihak Garuda akan mengupayakan dua skema pendanaan untuk pembiayaan operasional jangka panjang.

Garuda telah menyelesaikan penerbitan sekuritas Kontrak Investasi Kolektif efek Beragun Aset (KIK EBA) sebesar Rp 2 triliun.

Saat ini, Garuda juga sedang dalam proses finalisasi rencana untuk global syndicate loan facility.

Untuk sindikat pinjaman global, Garuda belum bisa menyebutkan nilainya.

Namun Pahala menyebutkan kisaran antara 200 juta dolar AS sanpai 300 juta dolar AS.

BI dan RBA Sepakat Perpanjang Kerja Sama Bilateral

Tujuan dari pelakasanaan dua skema pendanaan adalah untuk menggantikan pendanaan jangka pendek dengan pendanaan jangka panjang. (TribunWow.co/Qurrota Ayun)

Sumber: Kompas.com
Tags:
BisnisRupiahGaruda Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved