Pilpres 2019
Guntur Romli Sebut Mahar Rp 500 M Merusak Politik Bersih: Ini Harus Jelas
Harus ada penjelasan mengenai mahar 500 miliar karena menyangkut nama dan partai yang telah disebut secara publik.
Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli ikut mengomentari tuduhan mengenai mahar Sandiaga Uno kepada PAN dan PKS senilai Rp 500 miliar.
Dilansir TribunWow.com, akun Twitter Mohamad Guntur Romli @GunRomli, Ia menyampaikan bahwa uang Rp 500 miliar telah merusak politik yang bersih.
Menurutnya, harus ada penjelasan mengenai hal tersebut karena menyangkut nama dan partai yang telah disebut secara publik.
Pilpres 2019 harus menjadi kompetisi yang fair dan jauh dari politik uang.
"500 M merusak politik bersih, ini harus jelas, apalagi ada partai2 & nama2 yg sdah disebut scara publik, pilpres 2019 hrus kompetisi yg fair, hrus jauh dr politik uang," tulis Mohamad Guntur Romli dalam akun Twitternya @GunRomli.
• Hasil Final Polling yang Dibuat Iwan Fals: Prabowo Menang Telak Atas Jokowi

Sebelumnya Romli juga mengomentari postingan Andi Arief yang membahas mengenai mahar Rp 500 miliar tersebut.
Koalisi yang disebut sebut sebagai 'Koalisi Kardus' masih mempeributkan masalah uang Rp 500 miliar.
Guntur Romli berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Polri proaktif untuk menyelidiki kasus tersebut.
Menurutnya, ini adalah sebuah petunjuk ke dugaan pelanggaran, demi politik yang bersih dan demi perjuangan politik anti korupsi.
"Koalisi Kardus masih ribut soal duit 500 M, saya harap @KPK_RI @KPU_ID @bawaslu_RI @DivHumas_Polri proaktif, ini petunjuk ke dugaan pelanggaran. Ini demi politik yg bersih, demi perjuangan politik anti korupsi," tulis Romli.

Diketahui, pembicaraan mengenai Jenderal Kardus menjadi viral setelah Wasekjen Demokrat Andi Arief melontarkan sindiran kepada Prabowo Subianto dengan menyebutnya sebagai Jenderal Kardus.
Sebelumnya, Andi Arief mengunggah sejumlah postingan mengenai 'Jenderal Kardus'.
Dalam cuitannya itu, Andi Arief mengibaratkan ada pengaturan skor dalam Pilpres 2019.
Di mana ada skenario Joko Widodo (Jokowi) calon tunggal atau Prabowo menunjuk calon wakilnya yang lemah.
"Capres yang takut karena ancaman partai tertentu lalu takluk, pasti kalau teriak anti asing cuma hiasan dibibir.