Breaking News:

Pilpres 2019

Drama Penyatuan Prabowo-Sandi 'PAS' dan Kegigihan untuk Meyakinkan SBY

Koalisi pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, "PAS" memiliki cerita panjang untuk membangun kebersamaan.

Editor: Fachri Sakti Nugroho
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno 

Setengah jam menyatukan pendapat

Ketua DPP PAN, Yandri Susanto mengatakan kata sepakat hanya setengah jam sebelum deklarasi pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Pimpinan ketiga partai yang berada di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8/2018) malam masih terus memegang teguh nama yang sudah direkomendasikan dari partai politik.

"Semalam itu, semua masih alot. PKS maunya Ustaz Salim Segaf, PAN maunya Ustaz Abdul Somad," katanya.

Prabowo lanjut dia, meminta kepada para petinggi partai untuk kembali melakukan konsolodasi internal dengan partai masing-masing.

Kata Yandri, bagaimanapun nama wakil presiden hanya satu. Tidak bisa tiga atau empat.

Tepat pukul 23.00 WIB, nama yang sudah disebut oleh Gerindra, yaitu, Sandiaga Uno disepakati.

Calon presiden Prabowo Subianto bersama mantan istrinya Titik Soeharto (kiri) saat Pemilihan Presiden 2014. (Warta Kota/henry lopulalan)
Pasalnya, Sandi menyatakan diri siap untuk menjadi cawapres, mundur dari jabatan wakil gubernur DKI Jakarta dan juga mundur dari Partai Gerindra.

"Kami tidak meminta dia mundur dari wagub. Tapi, dia inisiatif untuk mundur agar memberikan pendidikan politik yang baik," jelasnya.

Beberkan Kendala, Andi Arief: Jujur, Potensi Prabowo-Sandi Menang di Jateng dan Jatim Sangat Berat

Dengan mundurnya Sandi dari Partai Gerindra, juga dapat dimaknai sebagai representasi dua partai politik yang telah bergabung. Sehingga, tidak ada alasan untuk tidak menerimanya menjadi cawapres.

"Kita belum bicara hingga power sharing. Tidak ada waktu karena baru setengah jam sebelum deklarasi," ungkap Yandri.

Ketua Dewan Syuro PKS, Salim Segaf Al-Jufri menyampaikan ulama juga pasti menyetujui hasil keputusan partai politik.

Meski saat di akhir penentuan, pengurus GNPF meminta agar Prabowo memilih cawapres dari kalangan ulama seperti halnya yang dilakukan oleh Jokowi.

"Firasat saya akan ada perbaikan Ijtima Ulama. Saya merasa tidak akan masalah untuk para ulama," ucapnya.

Prabowo Subianto Kembali Singgung soal Kemiskinan dalam Pidatonya

Meyakinkan SBY

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Prabowo SubiantoSandiaga UnoSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved