3 Spot Idul Adha Menarik di Singapura yang Tawarkan Suasana Berqurban nan Hangat
Seperti halnya warga Indonesia, umat Muslim di Singapura merefleksikan iman mereka dalam doa dan gelaran qurban pada hari itu.
Penulis: Bobby W
Editor: Astini Mega Sari
Sir Stamford Raffles, pendiri Singapura, memberikan dana $3.000 untuk konstruksi gedung tersebut dengan desain satu lantai dengan atap dua lapis.
Seratus tahun kemudian, masjid tua ini memerlukan perbaikan.
• Susi Pudjiastuti: Kalau Ada yang Berkelahi di Sini karena Pilpres, Saya Tenggelamkan Dia

Masjid yang Anda lihat saat ini didesain oleh Denis Santry dari Swan and Maclaren, firma arsitektur tertua di Singapura, dan dibangun kembali pada tahun 1932.
Sedikit sekali yang mengetahui bahwa pada masa rekonstruksi, North Bridge Road dipaksa untuk dibelokkan mengitari masjid dan diperpanjang sampai Arab Street.
Jika Anda berada di sana, lihatlah lebih dekat kubah berbentuk bawang.
Setiap dasar kubah didekorasi dengan ujung botol kaca yang disumbangkan oleh umat Muslim yang kurang mampu selama masa pembangunannya, tidak hanya umat yang kaya saja yang dapat berkontribusi.
Dikukuhkan sebagai monumen nasional pada tahun 1975, masjid tersebut merupakan titik utama masyarakat Muslim sampai dengan saat ini.
Masjid Hajjah Fatimah

Jarang-jarang Anda menemukan masjid yang mengambil namanya dari seorang wanita bukan?
Masjid Hajjah Fatimah dinamai berdasarkan nama seorang donatur kaya, Hajjah Fatimah.
Ia merupakan pengusaha wanita yang menyumbangkan tanah untuk pembangunan masjid ini pada abad 19.
Dahulu rumahnya sendiri yang berdiri di atas tanah ini, namun sesudah dilanda perampokan dan kebakaran beberapa kali, dia memutuskan untuk pindah dan membangun masjid di sana sebagai gantinya.
Dirancang oleh seorang arsitek Inggris yang tidak dikenal, arsitektur masjid ini merupakan paduan yang menarik dari pengaruh Eropa, Melayu, dan Tiongkok.
Masjid yang didirikan pada tahun 1846 ini memiliki kubah berbentuk bawang, area wudhu yang menyerupai rumah khas Melayu dengan interior yang dihiasi ukiran kayu Melayu-Muslim tradisional.
Anda akan melihat ubin porselen Tiongkok yang mengilap di kisi-kisi tembok pembatas pada jendela dan bagian kayu, di menara masjid, dan di dinding atas tembok pembatas atap.
Namun yang paling menarik perhatian adalah menara masjidnya yang menyerupai puncak menara gereja.
• Jokowi Pilih Maruf Amin, Akbar Tanjung Kecewa
