Pilpres 2019
Andi Arief Sebut Demokrat-Gerindra Tak Berkoalisi, Ferdinand Hutahaean Tetap Dukung Prabowo-Sandi
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengatakan jika dirinya akan memberikan dukungan secara pribadi kepada Prabowo-Sandi.
Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
Salam hormat utk bang @ZUL_Hasan dan @msi_sohibuliman," ucap @LawanPoLitikJKW.
Sebelumnya, Wasekjen Demokrat, Andi Arief, mengatakan jika tengah malam partainya memutuskan untuk tidak lagi berkoalisi dengan Prabowo.
• Andi Arief: Demokrat Menyatakan Tidak Berkoalisi dengan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019
"Jam 00.00 . Partai Demokrat menyatakan tidak berkoalisi dengan Pak Prabowo dalam Pilpres 2019.
Penyebabnya karena Pak Prabowo menghianati kehendak dan janjinya di dua hari menjelang 10 Agustus 2018.
Jendral Kardus belum berubah, dia masih seperti yang dulu," kata Andi Arief melalui akun Twitternya.

Hingga kini belum diketahui ke mana Demokrat akan berlabuh lantaran mereka tetap harus memberikan pilihan dan tidak bisa abstain karena akan mendapatkan sanksi.
Diberitakan sebelumnya, deklarasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) sudah resmi diumumkan dari kedua kubu.
Kubu petahana yakni PDIP yang didukung 9 partai politik telah mendeklarasikan Jokowi sebagai capres dan KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres.
Sementara itu, dari kubu penantang, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mendeklarasikan diri menjadi capres, sementara Sandiaga Salahuddin Uno ditunjuk sebagai cawapres.
• Ruhut Sitompul: Rumah Sebelah Memanas, Pak SBY Bergabunglah dengan Koalisi Jokowi sebelum Terlambat
Deklarasi ini diumumkan resmi oleh Prabowo Subianto di kediaman Prabowo Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018) malam.
"Pada saat ini baru saja pimpinan dari tiga partai politik yaitu, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Gerakan Indonesia Raya telah memutuskan dan memberi kepercayaan kepada saya Prabowo Subianto dan saudara Sandiaga Salahuddin Uno untuk maju sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia untuk masa bakti 2019-2024," ungkap Prabowo Subianto seperti dikutip dari siaran langsung KompasTV, Kamis (9/8/2018) malam.
Prabowo mengatakan jika proses penentuan capres dan cawapres tidaklah mudah.
Ia mengatakan jika PKS dan PAN sebelumnya telah terbentuk koalisi secara de facto.
"Proses ini tidak mudah, proses ini melelahkan. Saya pun berunding terus dengan tokoh-tokoh politik dari Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, juga dengan Partai Demokrat, memang membangun suatu koalisi tidak mudah," kata Prabowo.
• Guntur Romli Komentari Tudingan Andi Arief terkait Mahar Cawapres Rp 500 Miliar Sandiaga Uno
Menurutnya, Sandiaga Uno merupakan pilihan yang terbaik.
"Sandiaga Uno merupakan pilihan yang terbaik dari yang ada. Beliau juga berkorban beliau bersedia mengundurkan diri dari jabatan wakil gubernur yang telah dengan susah payah beliau rebut selama bertahun-tahun kampanye. Beliau bersedia berhenti demi mengabdi kepada negara dan bangsa," tegas Prabowo.
Sementara itu, Sandiaga Uno berjanji akan menghadirkan pemerintahan yang bersih.
"Kami mohon doa restu untuk bisa menghadirkan pemerintahan yang kuat, dan fokus di kemandirian bangsa membangun ekonomi kita, untuk membuka lapangan kerja, untuk memastikan harga-harga terjangkau, untuk memastikan stablitias bahan pangan dan menghadirkan percepatan pembangunan dengan pemerintahan yang bersih," ujar Sandiaga. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)