Pilpres 2019
Viral 'Jenderal Kardus', Putra Jokowi Gibran Rakabuming akan Launching Kardus Terbaru Markobar
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil momentum atas viralnya pembicaraan "Jenderal Kardus" yang dikatakan oleh para politisi.
Penulis: Laila N
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil momentum atas viralnya pembicaraan "Jenderal Kardus" yang dikatakan oleh para politisi.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter @Chili_Pari yang diunggah pada Rabu (8/8/2018).
Gibran Rakabuming menyebut apabila usaha bisnis kulinernya Markobar akan merilis design terbaru kardus pembungkus martabak yang multi fungsi, yakni sebagai papan board game.
@Chilli_Pari: Oya, karena ini para politikus lagi pada ngomongin “kardus”.
Rencananya @markobar1996 akan mengeluarkan design kardus baru yg ada board game nya dan bisa dimainkan 4 orang.
• Jansen Sitindaon: Demokrat-Gerindra Masih Tetap Solid, Ucapan yang Bertebaran adalah Pemanis Koalisi
Gibran pun tampak mengunggah penampilan kardus tersebut.
Dari video yang ia unggah, kardus martabak memiliki pola-pola tertentu seperti permainan board game.
@Chilli_Pari: Seperti ini kira2. kardusnya.
Gibran pun meminta nantinya para pembeli tidak langsung membuang kardus pembungkus martabak, lantara bisa dijadikan sarana permainan yang menyenangkan.
@Chilli_Pari: Jadi habis makan martabak kardusnya jangan dibuang dulu.
Soalnya ini board game nya seru bgt. Kalian jangan kebanyakan main ML sama PUBG lah.
• Teddy Gusnaidi: Tolong Gerindra Urus Demokrat, Jangan Kirim Mereka ke Kami
Postingan tersebut kemudian mendapat sejumlah komentar dari netter.
Sebagian menganggap Gibran pandai mencari peluang dan celah dalam berbisnis.
@putriuttami: Mas iki jan pebisnis tenan. Pinter golek celah.
@meow_leader: Ko bisa pas momen nya sama jendral kardus. Anak muda milenials, pinter cari peluang.
@bujrad69: Pasti kamu ‘dalang’ drama jendral kardus !!.
@NanoMCI46: Dari masalah kardus ini kayanya @Chilli_Pari menang banyak mas hahahaha....
@BatmanBatak: nyindirnya alus tp ngegigit haahah.
Sementara itu, Gibran pun mengatakan jika dirinya tidak pintar mencari celah, melainkan pandai mencari uang.
@Chilli_Pari: Salah. Pinter golek duwit, dudu celah.
Diketahui, pembicaraan mengenai Jenderal Kardus menjadi viral setelah Wasekjen Demokrat Andi Arief melontarkan sindiran kepada Prabowo Subianto dengan menyebutnya sebagai Jenderal Kardus.
Sebelumnya, Andi Arief mengunggah sejumlah postingan mengenai 'Jenderal Kardus'.
Dalam cuitannya itu, Andi Arief mengibaratkan ada pengaturan skor dalam Pilpres 2019.
Di mana ada skenario Joko Widodo (Jokowi) calon tunggal atau Prabowo menunjuk calon wakilnya yang lemah.
Andi Arief pun menyebut Prabowo sebegai Jenderal Kardus dan menolak kedatangannya di Kuningan (kediaman Susilo Bambang Yudhoyono/SBY).
Menurut Andi Arief, Partai Demokrat tidak mengalami kecocokan dengan Prabowo lantaran cara Prabowo menentukan cawapresnya.
"Capres yang takut karena ancaman partai tertentu lalu takluk, pasti kalau teriak anti asing cuma hiasan dibibir.
Operasi pertama adalah Jokowi Calon tunggal.
Jika tidak berhasil maka operasi selanjutnya menunjuk wakil Prabowo yang lemah dengan memanfaatkan kesulitan logistik Prabowo.
Kalau sepakbola namanya pengaturan skor.
Sejak dulu saya ragu apakah gelegar suaranya sama dengan mentalnya. Dia bukan strong leader, dia chicken.
Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan.
Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi.
Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus.
• Guntur Romli Komentari Tudingan Andi Arief terkait Mahar Cawapres Rp 500 Miliar Sandiaga Uno
Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan.
Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS.
Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami,
Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami," tulis Andi Arief.

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)