Ruhut Sitompul: Yang Disampaikan Pak Jokowi pada Relawan Tolong Dengarlah secara Utuh, Itulah Fakta
Mantan anggota DPR Ruhut Sitompul turut angkat bicara menanggapi pidato Jokowi kepada para relawannya yang kini menuai kontroversi.
Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ruhut Sitompul, turut angkat bicara menanggapi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para relawannya di Sentul, yang kini menuai kontroversi.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui laman Twitter, @ruhutsitompul, pada Selasa (7/8/2018).
Ruhut Sitompul mengungkapkan jika apa yang disampaikan oleh Jokowi adalah fakta yang terjadi saat ini di Indonesia.
Sementara itu, ia kemudian mengatakan apabila beberapa kalimat yang justru penting disampaikan oleh Jokowi sengaja diedit dan dihilangkan oleh pihak tertentu.
• Reaksi Mochtar Pabottinggi saat Ditantang untuk Debat dengan AHY oleh Andi Arief
Akibatnya, sebagian orang menjadi salah menterjemahkan dan salah tangkap, sehingga pidato tersebut menjadi polemik di tengah masyarakat dan sejumlah tokoh politik.
Sebelumnya, Ruhut Sitompul mengaku apabila pihaknya sebagai pendukung Jokowi mendapat teror dari sahabat di "sebelah".
Teror tersebut menurutnya berupa kata-kata sesukanya yang sampai menghina.
Menanggapi hal tersebut, Ruhut Sitompul menyatakan pihaknya tidak takut dan bahkan siap untuk diajak berkelahi.
"SahabatKu di sebelah yg suka Memfitnah Menghina Ujaran Kebencian bahkan Meneror Kami dgn N******t (berbicara) sesukanya,
Sebagai Pendukung Setia Bpk Joko Widodo Tdk Pernah Takut bahkan diajak Berantempun Kami Siaaaaaaap tapi Ma’af ya Kami mau Kerja kerja kerja dulu Melayani Rakyat” MERDEKA," ujar @ruhutsitompul.
"Apa yg disampaikan Pak Joko Widodo didepan Para Relawannya di SENTUL tolong dengarlah secara Utuh itulah Fakta yg terjadi sekarang ini,
'Jangan beberapa kalimat yg PENTING sengaja Diedit dan Dihilangkan sehingga Salah Menterjemahkannya', #2019 Mohon Pak JOKOWI 1X Lagi MERDEKA," lanjutnya.
• Ferdinand: Susah Payah Rebut Blok Mahakam, setelah Dapat Mau Dijual ke Inpex, Jokowi Maunya Apa?

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada relawan di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Sabtu (4/8/2018).
Dalam arahannya, Jokowi meminta para relawan untuk melakukan kampanye dengan cara yang baik pada Pilpres 2019 mendatang.
Jokowi juga meminta relawan untuk tidak takut apabila mendapat serangan dari lawan politik.
"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com.
Pernyataan Jokowi itu langsung membuat para relawan yang memadati ruangan acara bersorak dan berteriak heboh.
Jokowi membiarkan kehebohan berlangsung sekitar 15 detik sebelum ia kembali melanjutkan arahannya.
"Tapi jangan ngajak (berantem) loh. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak, tidak boleh takut," kata Jokowi lagi-lagi disambut antusias oleh para relawan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi memastikan jajarannya siap untuk menjalankan arahan dari Presiden Joko Widodo.
Sesuai pesan Jokowi, menurut dia para relawan akan berkampanye dengan santun.
Namun, sesuai arahan Jokowi juga, para relawan akan melawan apabila diganggu oleh lawan politik.
"Tentu saja jika kita diajak berkelahi kita tidak akan menghindari. Kita adalah petarung-petarung," kata Budi.
Sementara itu, menanggapi pidatonya yang kini menuai kontroversi, Jokowi akhirnya buka suara.
Presiden Jokowi meminta semua pihak menonton secara lengkap apa yang ia sampaikan agar bisa memberikan komentar secara utuh.
• Alumni UI Lintas Generasi Minta Nama Kampusnya Tak Dijual Ali Ngabalin buat Kepentingan Pilpres 2019
"Dintonton komplet, dong, coba dirunut ke atas, jangan diambil sepotongnya saja. Nanti enak yang mengomentari, kalau seperti itu. Dilihat secara keseluruhan, konteksnya kan kelihatan," ujar Jokowi, Senin (6/8/2018).
Diketahui, pidato tersebut sempat menuai kecaman dari beberapa pihak.
Menurut sejumlah tokoh, apa yang disampaikan Jokowi tidak pantas dan bisa membahayakan masyarakat lantaran memberikan arahan untuk siap "berkelahi". (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)