Pilpres 2019
Burhanuddin Muhtadi: Saatnya Jokowi Buktikan Cawapresnya Lepas dari Kepentingan Sempit Partai
Burhan mengatakan jika pilihan cawapres ini bisa dijadikan Jokowi sebagai pembuktian jika pilihannya benar-benar terlepas dari kepentingan partai.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik sekaligus direktur eksekutif lembaga survei Indikator, Burhanuddin Muhtadi memberikan pendapatnya terkait calon wakil presiden (cawapres) yang akan dipilih oleh Joko Widodo (Jokowi).
Melalui Twitter miliknya, @BurhanMuhtadi, Burhan mengatakan jika momen memilih cawapres ini bisa dijadikan Jokowi sebagai pembuktian jika pilihannya benar-benar terlepas dari kepentingan partai.
Kicauan Burhanuddin ini bermula dari pendapat Mochtar Pabotinggi selaku purnabakti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang menyetujui perkataan Burhan ketika tampil di stasiun TV.
Mochtar mengutip perkataan Burhanuddin yang mengatakan jika cawapres pilihan Jokowi dipilih karena usia yang tua.
Dengan keterbatasan usia, maka itu akan mengamankan dinasti politik mereka untuk pemilihan di tahun 2024-2029.
• Ketua KPU Minta Paslon Tidak Tunggu Hari Terakhir Pendaftaran
"NON-SALUT pada kubu terkuat pendukung Presiden Jokowi! Yaitu jika benar dugaan bahwa mereka lebih memilih cawapres tua untuk mengamankan dinasti mereka pada 2024-2029 (Re: Burhanuddin Muhtadi di TV-One kemarin). Di mana pun, politik dinasti selalu mengabadikan kekerdilan politik!" kicau Mochtar.
"Saatnya Presiden Jokowi membuktikan bahwa cawapres yg akan dia pilih betul2 lepas dari tarik-menarik kepentingan sempit partai pendukungnya, Prof," jawab Burhanuddin pada Mochtar.
Sementara itu, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jokowi akan mendaftarkan diri sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden atau Pilpres 2019 ke Komisi Pemilihan Umum ( KPU) pada Jumat (10/8/2018).
Tanggal tersebut merupakan hari terakhir dalam tahap pendaftaran capres dan cawapres di KPU.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Presiden Jokowi akan mengundang ketua umum partai politik koalisi pada Rabu (8/8/2018) malam atau Kamis (9/8/2018) malam terlebih dahulu.
Pertemuan itu membahas pendaftaran Jokowi dan calon wakil presidennya ke KPU pada Jumat.
• Hasil Survei LIPI: Politisasi SARA dan Identitas Berpotensi Hambat Penyelenggaraan Pemilu 2019
"Kalau enggak besok malam atau Kamis malam, Presiden akan mengundang ketua umum dan sekjen partai. Karena hari Jumat sudah hari terakhir, (membicarakan) mengenai hari Jumat mendaftarnya jam berapa. Nanti Presiden yang mengetahui," ujar Pramono di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Soal siapa cawapres yang akan mendampingi Jokowi, Pramono tidak mau menjawabnya.
Meski demikian, Pramono yang merupakan politikus PDI Perjuangan itu memastikan, satu hari sebelum pendaftaran, nama cawapres Jokowi sudah diketahui oleh publik.
"Yang jelas sebenarnya nanti satu hari sebelum hari Jumat sudah bisa diketahui. Karena ketua umum dan sekjen partai pendukung itu harus tanda tangan siapa yang mau didukung," ujar Pramono.
Pramono mengatakan, sosok cawapres Jokowi adalah sosok yang diterima oleh seluruh rakyat Indonesia. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)