Sekjen Demokrat Bagikan Data Survei Kondisi Ekonomi, Yunarto Wijaya: Salah Hitung Tuh
Direktur Ekskutif lembaga survei Charta Politika Yunarto Wijaya tampak menanggapi data yang dibagikan oleh Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
Penulis: Laila N
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Direktur Ekskutif lembaga survei Charta Politika, Yunarto Wijaya, tampak menanggapi data yang dibagikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @yunartowijaya yang diunggah pada Senin (6/8/2018).
Yunarto Wijaya mengatakan jika data survei yang diposting oleh Hinca terdapat kekeliruan.
Awalnya, Hinca Panjaitan membagikan data survei prioritas ancaman bangsa Indonesia.
• Presiden Jokowi Dikritik usai Minta Relawan Siap Berkelahi, Sudjiwo Tedjo Beri Pembelaan
Dari data tersebut, ancaman paling tinggi adalah harga kebutuhan pokok yang semakin mahal dengan persentase 16,5 persen.
Di urutan kedua ada meluasnya peredaran narkoba dengan angka 15,9 persen.
Disusul dengan kecilnya lapangan pekerjaan dengan persentase 15,6 persen.
@hincapandjaitan: Adapun ancaman bangsa Indonesia pada saat ini adalah tentu soal kemampuan rakyat dalam memenuhi kebutuhan pokok serta semakin meraja relanya narkoba.
• Tanggapi Perjanjian Koalisi Prabowo-PKS, Teddy Gusnaidi: Jangan sampai Khianat jika Itu Benar Adanya
Hinca kemudian mengatakan apabila angka narkoba tidak mengejutkan lantaran Presiden Jokowi sudah memberikan peringatan mengenai hal tersebut sejak tahun 2015.
@hincapandjaitan: Soal narkoba ini tentunya tidak mengejutkan kita karena Pak @Jokowi sejak Tahun 2015 sudah mewanti" Bahwa Indonesia darurat narkoba.
Hinca kemudian melanjutkan postingannya dengan memaparkan data mengenai kondisi ekonomi.
Dari data tersebut, sebanyak 50,8 persen responden menilai jika kondisi ekonomi saat ini lebih buruk dan sama saja dengan sebelumnya.
Sementara 40 persen mengatakan lebih baik.
@hincapandjaitan: Bagaimana perbandingan kondisi kehidupan economi sekarang dengan sebelumnya ? Ternyata sebanyak 50,8 % menilai bahwa lebih buruk dan sama saja.
Tak hanya itu, Hinca juga mengunggah data mengenai ganti presiden 2019.