Pilpres 2019
Guntur Romli: Sebagai Orang Rasional Saya Kira Prabowo akan Memilih Demokrat daripada PKS
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menanggapi manuver politik kubu oposisi Joko Widodo (Jokowi) jelang Pilpres 2019.
Penulis: Laila N
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menanggapi manuver politik kubu oposisi Joko Widodo (Jokowi) jelang Pilpres 2019.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @GunRomli yang diunggah pada Sabtu (4/8/2018).
Guntur Romli mengatakan kemungkinan Prabowo Subianto akan memilih Demokrat daripada PKS.
Menurutnya, pengalaman 2014 cukup memberikan pelajaran bagi Prabowo Subianto.
"Sbg orang rasional, saya kira Prabowo akan memilih Demokrat drpd PKS,
pengalaman 2014, saya kira cukup memberi pelajaran bg Prabowo berkoalisi dgn PKS
Prabowo & Gerindra sdah wktnya kembali ke khittah sbg parpol nasionalis,
coba liat mrk saat mengusung Jokowi-Ahok 2012, tp sejak dekat2 PKS, mrk jadi kena virus PKS, bukan sebaliknya
Pilgub Jatim, Jateng, Jabar 2018 selama Gerindra koalisi dgn PKS, keok,
skrng saat Gerindra main mata dgn Demokrat, PKS menekan2 dgn ulama," tulis Guntur Romli.
• Ketua Progres 98 Bicarakan Sosok RK yang Menjadi Medan Tarik-Menarik antara Istana dan Cikeas

Diberitakan sebelumnya, PKS mengajukan 9 nama kadernya untuk dipilih menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Yakni Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS, Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan apabila saat ini nama cawapres Prabowo Subianto telah mengerucut menjadi 3 nama.
Yakni Ustaz Abdul Somad, Salim Segaf dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut Fadli Zon, ketiga nama tersebut memiliki kapasitas sebagai cawapres.
"Setahu saya tiga nama itu yang mengerucut menjadi pembicaraan di dalam partai. Sekarang jadi jauh lebih mudahlah untuk memutuskan itu," kata Fadli dikutip dari Kompas.com.
Fadli Zon menyebutkan apabila pilihan terakhir ada pada Prabowo Subianto.
• Puji Menteri Susi, Faizal Assegaf: Kualitas Melebihi Retorika Fiksi Rocky Gerung
Jika nantinya calon rekomendasi Ijtima Ulama tak dipilih, Fadli yakin Prabowo Subianto akan tetap didukung para ulama.
"Saya yakin (tetap didukung), tapi soal dipilih enggak dipilih, tergantung pada partai koalisi. Saya kira ini yang mengarah pada situasi perkembangannya. Kami akan mencapai suatu mufakat ya, tapi siapapun yang dipilih ada plus minusnya, ada kekuatan dan kelemahannya," ujar Fadli Zon.
Fadli pun tetap optimis jika para ulama akan tetap mendukung Prabowo.
"Saya yakin mereka (ulama) tetap akan berpihak pada Pak Prabowo dan keputusan apapun karena pasti keberpihakan sudah ditunjukan, bukan akan ditunjukan," sambungnya.
Nama Ustaz Abdul Somad dan Salim Segaf merupakan rekomendasi hasil Ijtima Ulama.
Sedangkan AHY merupakan usulan dari Demokrat, meski demokrat tidak memaksakan dipilihnya AHY sebagai cawapres dan menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Prabowo.
Sejauh ini, PAN mengatakan pihaknya mendukung Ustaz Abdul Somad, sedangkan PKS mendorong dipilihnya Habib Salim Segaf.
PKS pun mengaku jika pihaknya akan terus mengawal hasil Ijtima tersebut dan tidak membuka opsi lain, termasuk opsi abstain yang sempat menjadi perbincangan publik.
Sementara itu, masa pendaftaran calon presiden dan wakil presiden dibuka pada 4 Agustus 2018 hingga 10 Agustus 2018 mendatang.
Meski demikian, hingga kini Prabowo Subianto belum mengumumkan siapa cawapres yang akan mendampinginya.
• Fadli Zon Sebut Ada Pihak yang Tak Becus Urus Harga Telur, Jubir PSI Beri Tanggapan
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)