Breaking News:

Demokrat: Berdasarkan Hasil Survei AHY Tertinggi jadi Cawapres, Salim Segaf Jufri Terendah

Lembaga Survei Roda Tiga Konsultan (Rikola) mengatakan jika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menempati posisi pertama sebagai cawapres.

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
Demokrat.or.id
Roda Tiga Konsultan (RTK) memaparkan hasil survei soal figur cawapres yang layak mendampingi Jokowi dan Prabowo di Mandailing Café, Jl. Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (5/8/2018). Hasilnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diunggulkan mendampingi Prabowo atau Jokowi pada Pemilu 2019. 

TRIBUNWOW.COM - Lembaga Survei Roda Tiga Konsultan (RTK) mengatakan jika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menempati posisi pertama sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Dilansir TribunWow.com dari situs resmi Demokrat.or.id, RTK menggelar survei untuk melihat penilaian masyarakat terhadap cawapres.

Hasilnya, nama AHY menduduki peringkat pertama sebagai cawapres untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) sebagai kubu petahana maupun Prabowo di kubu penantang, Minggu (5/8/2018).

Direktur Riset RTK Rikola Fedri mengatakan jika berdasarkan pertanyaan yang diajukan pada responden, sebanyak 9,8 persen responden mengunggulkan AHY.

Posisi kedua ditempati Jusuf Kalla (JK) yang mendapatkan 9,3 persen responden.

Lalu Anies Baswedan dengan 5,3 persen, Gatot Nurmantyo sebanyak 4,6 persen.

Sri Mulyani Disebut Lelang Miras, Pihak Menkeu Beri Bantahan dan Penjelasan

Sementara jika dipecah untuk kedua kubu.

Nama AHY masih populer di keduanya.

Sementara untuk kubu Jokowi, posisi kedua diisi oleh JK, lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Mahfud MD.

Untuk di kubu Prabowo, AHY pun unggul signifikan dengan mengantongi 34,1 persen, disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 19,5 persen.

"Sementara nama Ahmad Heryawan hanya dipilih oleh 2,9 persen dan Salim Segaf Al-Jufri dipilih oleh 0,8 persen responden," kata Rikola.

Survei ini setidaknya melibatkan 1.610 responden di seluruh Indonesia dengan sistem penarikan sampel, metode stratified systemic random sampling, dengan margin of error plus minus 2,5 persen.

JJ Rizal Ingatkan Pesan Soekarno yang Rela Hancur daripada Harus Perang Saudara

Sementara itu, diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa rekomendasi capres-cawapres dari pertemuan ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) akan dibahas dalam pertemuan ketua umum Partai Gerindra, PKS dan PAN.

Adapun pertemuan ulama dan tokoh GNPF merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad sebagai calon wakil presiden.

"Rencananya malam nanti akan bertemu dengan PKS dan PAN. Bahasan atau pembicaraan nanti malam adalah bagian dari pembicaraan tentang hasil atau rekomendasi ijtima ulama ini," ujar Muzani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Sementara dari partai Demokrat mengatakan akan menerima keputusan siapa cawapres yang dipilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto selaku calon presiden (capres) yang mereka usung pada Pilpres 2019.

Rachland Nashidik Sebut Arahan Jokowi hanya Demi Diri Presiden Sendiri

"Ya tentu (menerima), insya Allah kita bismillah kalau itu yang terbaik," ujar Wakil Ketua Partai Demokrat Syarief Hasan di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018).

Partai Demokrat, PKS, dan PAN, sebagai partai-partai pendukung Prabowo Subianto, sepakat untuk menyerahkan urusan pemilihan cawapres kepada capres.

"Nanti koalisi empat partai menyerahkan ke capresnya (untuk memilih cawapres)," kata Syarief.

"Itu merupakan hak prerogatifnya capres untuk memilih siapa yang kira-kira bisa diterima untuk menjadi teman, bergandengan tangan, bekerja sama selama lima tahun," tambahnya.

Sebelumnya, masing-masing partai telah mengajukan nama kadernya sebagai cawapres.

Demokrat mengajukan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

Sudjiwo Tedjo Bela Jokowi, Wasekjen Demokrat: Rakyat Sendiri kok Diperangi

PAN mengajukan ketua umumnya, Zulkifli Hasan.

Sementara itu, rekomendasi ulama dan tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) memunculkan nama Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad.

Saat ini, Syarief mengatakan, peluang bagi nama-nama tersebut masih terbuka lebar.

Namun, ia menegaskan kembali, partai boleh menyampaikan pendapatnya, tetapi keputusan akan tetap berada di tangan Prabowo sebagai capres.

Demokrat masih melakukan penjajakan politik dengan partai-partai tersebut.

Pertemuan antarelite partai dilakukan untuk mempererat koalisi partai-partai pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Tags:
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)Partai DemokratHabib Salim SegafPartai Gerindra
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved