Breaking News:

Pilpres 2019

Contohkan Boediono, Andi Arief: Jangan Remehkan Elektabilitas dan Kesukaan pada Cawapres

Dalam postingannya, Andi Arief mengatakan jika faktor cawapres juga menjadi penentu pada Pemilihan Presiden (Pilpres).

Penulis: Laila N
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Tribunnews
Waserkjen Demokrat, Andi Arief 

TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrat Andi Arief meminta agar semua pihak tidak meremehkan elektabilitas cawapres.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @AndiArief yang diunggah pada Selasa (31/7/2018).

Dalam postingannya, Andi Arief mengatakan jika faktor cawapres juga menjadi penentu pada Pemilihan Presiden (Pilpres).

Dia lantas mencontohkan beberapa penyebab Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa menang dalam Pilpres 2009.

Sebut Rakyat Kehilangan Harapan 4 Tahun Ini, SBY: Pak Prabowo Jangan Terlalu Banyak Janji Nanti

Andi Arief pun tampak mengunggah hasil survei elektabilitas beberapa tokoh.

Seperti Boediono, Prabowo, hingga Wiranto.

Saat itu, dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), Boediono tampak unggul dari tokoh lainnya.

Termasuk kesukaan terhadap sosok tokoh.

Di mana SBY menempati urutan pertama, kedua Boediono, baru diikuti oleh Prabowo dan JK, kemudian Wiranto, dan terakhir Megawati.

@AndiArief__: Selain faktor elektabilitas dan kesukaan pada Capres, jangan remehkan elektabilitaa dan kesukaan pada Cawapres.

Itulah kenapa tahun 2009 SBY dan Boediono menang Pilpres dan terekam beberapa bulan jelang pemilihan.

Presidential Threshold 20 Persen Disebut Warisan SBY, Rizal Ramli Beri Penjelasan yang Berbeda

Sementara itu, dalam Pilpres 2019, para kandidat capres, baik Prabowo Subianto maupun Joko Widodo (Jokowi) belum mengumumkan nama pendamping mereka.

Dari kubu Jokowi, sejumlah nama muncul, seperti Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Ma'aruf Amin, Airlangga Hartarto, Romahurmuziy, TGB Zainul Majdi hingga Menteri Susi Pudjiastuti.

Sementara dari kubu Prabowo, ada dua ulama yang direkomendasikan dalam Ijtima Ulama dan Tokoh Bangsa yang diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama).

Dalam forum yang digelar sejak Jumat lalu tersebut, GNPF merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad sebagai calon wakil presiden.

"Peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan Prabowo Subianto-Al Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad Batubara sebagai calon presiden dan calon wakil presiden," ujar Ketua Umum GNPF, Yusuf Martak, di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Minggu, (29/7/2018), dikutip dari Tribunnews.

Puji Jokowi, Rizal Ramli: Sayang Anak Buah Terbiasa Kasih Input ABS

Sementara itu, dari sejumlah partai koalisi Prabowo juga mengajukan perwakilan mereka untuk dipilih menjadi cawapres, meski beberapa partai mengatakan hal tersebut bukan harga mati bagi koalisi.

PKS masih tetap pada pendiriannya untuk mengajukan sembilan nama, yaitu mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Kemudian, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Sementara itu, Partai Demokrat samar-samar menginginkan kader terbaiknya dipilih menjadi cawapres.

Di sisi lain, PAN mengajukan ketua umumnya, Zulkifli Hasan, sebagai pendamping capres. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Tanggapi Postingan Fadli Zon, Jubir PSI Tertawakan Pembisik di Sekeliling Prabowo Subianto

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Joko WidodoAndi AriefPrabowo SubiantoPresiden Joko Widodo (Jokowi)Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved