Breaking News:

Pilpres 2019

Sindir Ngabalin, Wasekjen Demokrat: Istana Harus Mengatur Pola Komunikasi yang Lebih Beretika

Rifai mengaku sedih dengan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh pihak istana melalui stafnya, Ali Ngabalin, Jumat (27/7/2018).

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Demokrat.or.id
Wasekjen Demokrat, Rifai Darus 

"Saya tidak perlu izin dari beliau, SBY bukan bawahan Jokowi, Partai Demokrat bukan partai koalisinya Pak Jokowi," tegas SBY yang kemudian disambut tepuk tangan oleh audience yang disiarkan oleh Kompas TV.

Teddy Gusnaidi Tanggapi Putusan MK soal Syarat Maju Jadi Anggota DPD: Aneh dan Ngawur

SBY mengatakan jika dirinya dengan Jokowi saling menghormati, oleh karena itu ia meminta Ali Ngabalin untuk hati-hati dalam berbicara.

"Kami saling hormat menghormati, kalau itu keluar dari Ngabalin, hati-hati juga berbicara," ungkap SBY.

"Begini, saya tidak mengatakan hambatan ini saya dengan Pak Jokowi, tidak. Tapi ada hambatan dalam berkoalisi."

"Silahkan ditafsirkan sendiri, bukan dengan Pak Jokowi, insya Allah hubungan saya dengan Pak Jokowi tetap baik, beliau presiden kita, tetapi jangan mensimplifikasi, mereduksi, kemudian menggeser persoalan, seolah-olah hambatan itu saya dengan Pak Jokowi, tidak ada."

"Tidak ada kata-kata harus minta izin, saya tidak tahu sekolahnya di mana saya tidak tahu."

Sementara itu, dilansir dari tayangan 'Sapa Indonesia Malam' Kompas TV, Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan jika SBY sudah memaafkan Ali Ngabalin, Kamis (26/7/2018).

Mendengar hal tersebut, Ali Ngabalin tertawa dan menunduk.

Ia kemudian menjelaskan maksud dari apa yang ia sampaikan sebenarnya.

Wasekjen Demokrat: Saya Mau Ganti Presiden, kalau Harus Bekerjasama dengan Setan Saya Lakukan

"Sebetulnya begini, sebetulnya tidak apa-apa, saya sudah menyampaikan, kalaulah pernyataan saya ini tanpa abangda Bapak SBY melakukan crosscek, karena saya memiliki komunikasi yang bagus, tanpa crosscek, kemudian sangat spontan harus menanggapi pertanyaan dari wartawan.

Ya tidak apa-apalah, sebagai adik, saya selalu menyebutkan saya ini muridnya, saya harus menyampaikan permohonan maaf kalaulah beliau tersinggung.

Tetapi yang dimaksudkan itu adalah, memang saya harus bilang bahwa komunikasi selama ini kan berjalan dengan baik, inikan urusan negara, urusan masa depan republik, kenapa mesti urusan-urusan pribadi itu harus mengorbankan kepentingan republik," kata Ali Ngabalin. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Tags:
Partai DemokratAli Mochtar NgabalinKantor Staf Presiden (KSP)Rifai Darus
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved