OTT KPK di Lampung Selatan, Syamsuddin Haris: Faktornya adalah Kualitas Moral yang Rendah
Analis politik LIPI Syamsuddin Haris turut menanggapi Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Lampung Selatan.
Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Analis politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris turut menanggapi Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Lampung Selatan.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia ungkapkan melalui akun Twitter, @sy_haris, yang ditulis pada Jumat (27/7/2018).
Syamsuddin Haris mengatakan jika para pejabat publik tidak jera saat KPK terus gencar melakukan OTT.
• Adiknya Terjaring OTT KPK, Zulkifli Hasan Langsung Ucapkan Permintaan Maaf
Dirinya menyebut biaya politik yang mahal sering dijadikan alasan untuk menerima suap dan untuk melakukan korupsi.
Ditambahkannya, faktor yang membuat korupsi adalah kualitas moral yang rendah dan niat untuk memperkaya diri.
"Pejabat publik kita tidak kapok2 dgn OTT oleh KPK yg makin gencar. Biaya politik yg mahal dijadikan kambing hitam utk menerima suap & melakukan korupsi. Padahal, faktornya adalah kualitas moral yg rendah & niat busuk utk perkaya diri. Apresiasi kpd KPK," tulis Syamsuddin Haris.
• Fahri Hamzah Sebut Pemberantasan Korupsi Harus dengan Kerja Sistem Bukan Hanya Individu
Seperti diberitakan Kompas.com, KPK telah menangkap 12 orang dalam operasi tangkap tangan di Lampung Selatan, Jumat (27/7/2018).
Rencananya, sebagian orang yang ditangkap akan dibawa ke Gedung KPK Jakarta.
"Tim akan mempertimbangkan dari hasil pemeriksaan di polda sejak tadi malam," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi.
• Ruhut Sitompul Minta SBY Bergabung dengan Koalisi Jokowi
Sebelumnya, KPK dikabarkan menangkap Bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan.
Dalam rangkaian operasi, petugas KPK juga menangkap sejumlah orang dari berbagai unsur.
Menurut Ketua KPK, Agus Rahardjo, beberapa yang ikut ditangkap merupakan anggota DPRD, pihak swasta, dan beberapa orang yang diduga terkait dengan perkara korupsi.
Dalam operasi tangkap tangan, KPK menemukan uang Rp 700 juta yang diduga sebagai suap terkait proyek infrastruktur di Kabupaten Lampung Tengah. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)