Breaking News:

Pilpres 2019

Nadirsyah Hosen Soroti Manuver Politik Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean: Analisismu Nol Besar

Ferdinand Hutahaean mengatakan jika analisis yang disampaikan Nadirsyah terkait Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang belum tepat maju adalah nol besar.

Penulis: Laila N
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Kolase Tribunnews.com
Nadirsyah Hosen dan Ferdinand Hutahaean 

TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean angkat bicara mengenai sejumlah pernyataan yang dilontarkan oleh staf akademik Monash Law School, Australia, Nadirsyah Hosen.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter @LawanPolitikJKW yang diunggah pada Rabu (25/7/2018).

Ferdinand Hutahaean mengatakan jika analisis yang disampaikan Nadirsyah terkait Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang belum tepat maju adalah nol besar.

Ferdinand juga menyoroti pernyataan Nadirsyah tertait hengkangnya TGB Zainul Majdi dari Demokrat.

Menurut Nadirsyah Hosen, hal tersebut karena politik dinasti Demokrat.

SBY-Prabowo Bertemu, Rustam Ibrahim: Apakah PKS Masih Mau Jadi Pelengkap?

Akan tetapi Ferdinand langsung membantahnya dengan mengungkapkan jika alasan TGB mundur tidak ada kaitannya dengan Demokrat.

"Prof, maaf, twitmu ini membuatmu terlihat b***h karena mengedepankan perasaan untuk sesuatu yang sudah terang dan jelas.

Janganlah ketidak sukaanmu kpd seseorang membuat hati dan pikiranmu menghinakan w*j**** dengan kalimat kalimat b***h. Salam.

TGB hengkang karena ingin berburu sesuatu diladang politik dengan ambisi yang melampui dirinya.

Di NTB sendiri, polling yg dilakukan ternyata AHY unggul dari TGB setelah Prabowo di urutan pertama.
Suaranya? Selisih cukup besar. Jd tdk ush banyak omong jika tidak tau apa2.

Analisismu NOL BESAR," tulis Ferdinand Hutahaean.

SBY Ungkap Sejumlah Kesepakatannya dengan Prabowo

Postingan Ferdinand Hutahaean
Postingan Ferdinand Hutahaean (Capture/Twitter)

Sementara itu, berikut ini TribunWow.com lampirkan sejumlah pernyataan Nadirsyah Hosen mengenai politik Demokrat, termasuk dalam Pilpres 2019 mendatang.

"Koalisi PD dg kubu manapun (Prabowo atau Jokowi) akan mentok kalau tawarannya AHY jadi Cawapres.

Sebuah ironi kalau SBY memaksakan mengkatrol putranya utk posisi cawapres.

Waktunya kurang pas.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1/3
Tags:
Nadirsyah HosenFerdinand HutahaeanPartai Demokrat
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved