Rustam Ibrahim: Pemerintah Jangan Hanya Berwacana soal Menempatkan Napi Koruptor di Pulau Terluar
Rustam Ibrahim berharap agar gagasan Wiranto untuk menempatkan para napi koruptor di pulau terluar patut diapresiasi.
Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Direktur LP3ES Rustam Ibrahim menanggapi usulan dari Menkopolhukam Wiranto terkait penempatan narapidana korupsi di beberapa pulau terluar di Indonesia.
Lewat kicauan di akun Twitter @RustamIbrahim, Selasa (24/7/2018), Rustam menyebut gagasan Wiranto tersebut sangat baik dan patut diapresiasi.
Ia juga berharap Jokowi mampu merealisasikannya sebelum Pilpres 2019 mendatang.
@RustamIbrahim: "Gagasan yang disampaikan Menkopolhukam Wiranto untuk menempatkan para napi koruptor di beberapa pulau terluar sangat baik dan perlu diapresiasi.
Mudah2an Presiden @jokowi MAMPU merealisasikannya sebelum hari Pilpres 27 April 2019."
• Juru Bicara Presiden Johan Budi Sebut Jokowi Mendukungnya Jadi Caleg
@RustamIbrahim: "Pemerintah jangan hanya sekedar berwacana soal menempatkan napi koruptor di beberapa pulau terluar.
Kita tunggu realisasinya segera, rakyat akan mengapresiasi.
Bukankah Presiden @Jokowi terkenal dengan kerja keras dan cepat?"
Diberitakan Tribunnews, Wiranto menyebut apabila pemerintah telah menyiapkan beberapa pulau terluar di Indonesia untuk menjadi tempat bagi narapidana korupsi, teroris, hingga narkoba.
Meski demikian, Wiranto tidak menyebutkan secara pasti di pulau mana lapas-lapas itu akan dibangun.
“Pemerintah sudah pilih pulau terluar untuk dibangun lapas khusus seperti kasus korupsi, terorisme hingga narkoba, karena lapas-lapas di Indonesia sekarang sudah terlalu penuh,” ungkap Wiranto di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).
Wiranto juga mengatakan jika nantinya napi-napi setiap kasus disatukan dalam lapas yang sama, dan tidak boleh dicampur dengan napi kasus lainnya.
• Karyawan Google Tewas Dikeroyok Ribuan Massa yang Terpancing Kabar Hoaks
Wiranto menyebutkan waktu pembangunan lapas tersebut tidaklah sebentar, oleh karena itu, sambil menunggu pematangan rencana, maka pemerintah akan memperbaiki lapas-lapas yang saat ini ada.
“Misal di Nusakambangan sebenarnya masih cukup untuk dibangun tiga lapas lagi, terutama untuk membantu lapas-lapas yang sudah kelebihan penghuni napi terorisme, korupsi, dan narkoba itu,” ujarnya.
Diketahui, lapas narapidana korupsi menjadi sorotan usai terkuaknya kasus jual beli fasilitas di lapas yang melibatkan Kalapas Sukamiskin.
Menanggapi hal tersebut, Wiranton berharap supaya para narapidana korupsi tidak lagi dirtempatkan di Lapas Sukamiskin.
“Harapannya seperti itu, dibuat khusus supaya pembinaan maksimal. Masalah seperti itu muncul karena lapas ada di tengah kota sehingga pengembangan fasilitas dan kapasitas terhambat,” ungkap Wiranto. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
• OTT di Lapas Sukamiskin, KPK Temukan Sejumlah Sel Mewah, Berikut Video Penampakannya