Breaking News:

Pilpres 2019

Hasil Survei LIPI: Jokowi Ungguli Prabowo hingga Elektabilitas Demokrat Kalah dari PPP

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merilis hasil survei mereka terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
Serambi Indonesia
Prabowo dan Jokowi 

TRIBUNWOW.COM - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merilis hasil survei mereka terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Hasil survei tersebut disampaikan oleh analis politik LIPI Syamsuddin Haris melalui akun Twitternya @Sy_haris.

Hasil survei LIPI menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga kini berada di posisi teratas

Berdasarkan survei LIPI, apabila ada 3 capres,  Jokowi  tetap unggul dengan 57,4 persen.

Posisi kedua ditempati oleh Prabowo dengan selisih yang cukup jauh, yakni 25,8 persen.

Sedangkan di posisi ketiga ada Gatot Nurmantyo dengan 4,9 persen.

Jawaban Mahfud MD ketika Ditanya Dahnil Anzar soal Kasus Papa Minta Saham Riza Chalid

Jika simulasi dua nama pilihan responden terhadap capres, Jokowi masih tetap unggul di hasil survei tersebut.

Jokowi dipilih responden sebanyak 58,2 persen, sedang Prabowo hanya 26,6 persen.

Meski demikian, presentase responden yang tidak menjawab cukup tinggi, bekisar 11 persen untuk opsi 3 nama, dan 13,9 persen untuk pilihan 2 nama.

Sementara itu, survei elektablitas partai menempatkan PDIP di posisi teratas, dengan 24,1 persen.

Disusul Golkar dengan 10,2 persen, Gerindra dengan perolehan angka 9,1 persen, PKB dengan 6,0 persen, dan PPP dengan 4,9 persen.

Sementara Partai Demokrat bertengger diposisi keenam dengan perolehan angka 4,4 persen, selisih 0,5 persen dari PPP yang lebih unggul.

Meski demikian, responden yang tidak menjawab atau menentukan pilihannya terbilang cukup tinggi, yakni sebesar 26,1 persen.

Banyak Artis Nyaleg, Rustam Ibrahim: Partai Politik Gagal Lahirkan Kader yang Populer di Masyarakat

Selain elektabilitas calon presiden dan partai, Syamsuddin Haris juga mengunggah faktor-faktor yang menyebabkan seseorang pindah partai.

Mulai dari partai yang tidak ideologis, tak ada standr etik yang mengikat politisi dan partai, pragmatisme, hingga konflik pribadi masing-masing politisi.

Halaman
12
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Prabowo SubiantoPresiden Joko Widodo (Jokowi)Partai DemokratSyamsuddin HarisTwitterLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved