Breaking News:

Fahri Hamzah Bahas Dilema BUMN: Dari Tugas Positif hingga Melayani Politik Penguasa

Wakil DPR RI, Fahri Hamzah menuliskan cuitan yang membahas soal dilematika Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Penulis: Wahyu Ardianti
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Fahri Hamzah 

TRIBUNWOW.COM - Wakil DPR RI, Fahri Hamzah menuliskan cuitan yang membahas soal dilematika Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @Fahrihamzah yang ia tulis pada Jumat (20/7/2018).

Dalam cuitan tersebut, Fahri sudah menyebutkan bahwa telah menuliskan sebuah buku yang membahas soal dilematik BUMN pada 10 tahun silam.

Menurutnya, BUMN adalah sebagai alat negara. Tapi di sisi lain BUMN juga sebagai medium kesejahteraan rakyat.

Fadli Zon Anggap Politisi Kutu Loncat Tak Baik Bagi Politik Indonesia

Ia menyatakan bahwa dilematik terkait BUMN hingga saat ini masih ia rasakan.

"Saya menulis ini dalam sebuah buku yg sudah lama diterbitkan sekitar 10 thn lalu. Menggambarkan #DilemaBUMN di satu sisi sebagai alat negara tapi di sisi lain sebagai medium kesejahteraan rakyat. Sampai hari ini (terutama) dilema itu masih terjadi," tulisnya.

Selang beberapa jam, Fahri Hamzah kembali menuliskan jika posisi BUMN kerap mendapatkan tugas khusus.

Tugas yang ia maksud adalah tugas melayani politik penguasa maupun sebuah bisnis.

"Sebagai perusahaan negara, BUMN sering mendapatkan tugas2 khusus, baik dalam pengertian yang positif maupun yang berarti bahwa ia melayani politik penguasa. Baik program yg tidak layak secara bisnis maupun pintu bagi kegiatan cari dana politik yang besar. #DilemaBUMN," tulisnya.

Bastian Steel Kenang Masa Lalu saat Masih Bersama Coboy Junior: Paling Nggak Bisa Dilupain

Ali Mochtar Ngabalin diangkat jadi Komisaris BUMN

Diberitakan sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin telah diangkat menjadi Anggota Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I.

Ngabalin membantah jika penunjukannya tersebut disebut sebagai balas jasa dari Presiden Joko Widodo.

Sebab, Ngabalin mengklaim pembicaraan mengenai penunjukannya sebagai komisaris sudah terjadi sejak awal tahun.

Sementara, ia baru masuk ke Istana pada Mei 2018.

"Sudah lama, awal-awal tahun ini sudah ada pembicaraan ini. Ini biasa saja. Ini tentu kepercayaan sama seperti orang lain diangkat jadi direktur, presiden komisaris dan lain-lain," kata Ngabalin yang dilansir dari Kompas.com, Selasa (19/7/2018).

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Fahri HamzahBadan Usaha Milik Negara (BUMN)Wakil Ketua DPR RI
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved