Breaking News:

Piala Dunia 2018

Fakta Penyusup Laga Final Piala Dunia 2018, dari Kronologi, Identitas, hingga Tuntutan Mereka

Laga final Piala Dunia 2018 antara Prancis dengan Kroasia sempat terhenti setelah insiden oleh beberapa penyusup yang masuk ke Stadion Luzhniki.

Penulis: Vintoko
Editor: Wulan Kurnia Putri
New York Times
Para penyusup laga Final Piala Dunia 2018. 

TRIBUNWOW.COM - Laga final Piala Dunia 2018 antara Prancis melawan Kroasia sempat terhenti setelah insiden sekelompok orang yang masuk ke Stadion Luzhniki, Minggu (15/7/2018) malam WIB.

Sebanyak tiga orang perempuan dan satu orang laki-laki yang menyamar menggunakan seragam polisi rusia, berlari memasuki lapangan pada menit ke-52.

Melihat aksi itu, petugas keamanan segera mengejar dan berhasil menangkap para penyusup itu.

Alhasil, laga puncak itu terpaksa dihentikan sejenak karena insiden itu.

Tak Cetak Satu Gol pun di Piala Dunia 2018, Olivier Giroud: Yang Penting Juara Dunia

1. Kronologi Awal

Pada menit ke-52, keempat orang yang menggunakan seragam khas polisi Rusia itu berlari memasuki lapangan dan mengganggu para pemain.

Pertandingan pun terpaksa berhenti beberapa saat sebelum akhirnya si penyusup berhasil ditangkap oleh petugas keamanan stadion.

Meski hanya sesaat, para penyusup itu berhasil melakukan beberapa gestur yang membuat para penonton bertanya-tanya.

Seorang perempuan dari tim penyusup itu bahkan sempat melakukan tos dengan Kylian Mbappe.

Di sisi lain, ada pula seorang penginvasi pria terlibat adu mulut dengan bek Kroasia, Dejan Lovren.

Mendapat Payung Lebih Dulu dari Presiden Prancis dan Kroasia, Vladimir Putin Menjadi Sorotan

2. Identitas

Seperti dikutip dari Express.co.uk, band punk asal Rusia, Pussy Riot mengklaim bahwa mereka bertanggung jawab atas insiden penyusupan tersebut.

Pussy Riot adalah sebuah grup musik punk rock wanita asal Moskow, Rusia, yang dikenal karena pentas pertunjukan dadakan politik provokatifnya mengenai kehidupan politik Rusia.

Mereka melakukan aksi di lokasi-lokasi yang tidak biasa, seperti di atas sebuah bis, di halaman gereja, atau pada perancah di Moscow Metro.

Di sisi lain, Pussy Riot mendapat dukungan dari banyak pihak di dunia internasional.

Pada tanggal 21 Februari 2012, empat anggota grup musik ini menggelar pertunjukan di depan Katedral Kristus Juru Selamat di Moskow, yang merupakan gereja Ortodoks terpenting di ibukota Moskow.

Pertunjukan ini mereka namakan 'Doa Punk' dan menunjukkan aksi mereka yang menentang kembalinya Vladimir Putin yang kala itu menjabat perdana menteri, untuk memegang jabatan presiden.

Para demonstran Pussy Riot yang ditahan bernama Petr Verzilov, Olga Kuracheva, Olga Pakhtusova dan Nika Nikulshina.

Verzilov adalah suami dari Nadezhda Tolokonnikova (28) yang dipenjara pada tahun 2012 karena 'hooliganisme' menyusul protes anti-Putin di katedral Moskow.

Nikita Mirzani Ungkap Tentang Sosok Pria yang Layak untuk Dinanti Kehadirannya

3. Tuntutan

Dalam sebuah pernyataan, Pussy Riot menjelaskan bahwa seragam polisi mewakili penangkapan ilegal dan penahanan tahanan politik yang tidak mendasar.

Kelompok tersebut mengutip contoh dari Oleg Sentsov, yang menghadapi 20 tahun penjara karena dianggap melakukan 'konspirasi untuk melakukan tindakan teror' setelah memprotes Penggabungan Krimea ke Federasi Rusia pada tahun 2014.

Pussy Riot juga menuliskan sejumlah tuntutannya melalui postingan dalam akun media sosial mereka, seperti:

1. Bebaskan semua tahanan politik.

2. Stop memenjarakan orang hanya demi popularitas atau mendapatkan 'likes' di media sosial.

3. Hentikan penangkapan ilegal saat terjadi protes-protes politik.

4. Berikan kesempatan untuk terciptanya persaingan politik yang sehat di Rusia.

5. Jangan mengada-adakan kasus kriminal dan menempatkan orang di penjara tanpa alasan.

6. Ubahlah 'polisi duniawi' menjadi 'polisi surgawi'.

(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Video ViralPiala Dunia 2018KroasiaPrancis
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved