Pemilu 2019
Tak Menganjurkan Ayat-ayat Perang dalam Kampanye Politik, TGB: Politik Itu Berlomba dalam Kebaikan
Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang Zainul Majdi (TGB) menjelaskan pernyataannya yang melarang menggunakan ayat-ayat perang.
Penulis: Woro Seto
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Kalau kita berkontestasi politik atau apapun, letakkan itu dalam “fastabiqul khoirot". Letakkan itu dalam “lita’arafu”. Beda-beda gagasan, semangatnya adalah untuk ta’aruf, saling mengisi dan saling belajar. Siapa yang bisa menyelesaikan masalah Indonesia sendirian? Hanya bisa dilakukan jika kita semua bersama-sama.
Apa yang kemarin ada di media-media. Saya banyak sekali menerima pertanyaan tentang masalah ini. Tuduhan-tuduhan juga banyak. Hujatan-hujatan juga lebih banyak. Ya tidak apa-apa. Kan kita hidup itu kalau ungkapan para ulama, membuat semua orang senang atau menyenangkan semua orang itu sesuatu yang mustahil. . .
Jadi kalau kita mau bikin senang, ya kepada yang menciptakan manusia saja lah. Itu urusannya pasti baik. Kalau kita berusaha mencari ridha dan keridhaan Allah supaya mencintai kita, itu pasti menguntungkan. Tapi kalau kita berepot-repot untuk mencari kecintaan manusia, atau “menjilat” manusia, itu biasanya akan kecewa dan tidak akan membawa kebaikan apa-apa. Wallohu a’lam bishowab." (TribunWow.com/Woro Seto)