Ketua Progres 98 Sebut Mahfud MD Solusi Tepat bagi Jokowi di Pilpres, namun Memiliki Satu Kelemahan
Ketua Progres 98 Faizal Assegaf membeberkan nama yang mereka dukung sebagai cawapres untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Ketua Progres 98 Faizal Assegaf membeberkan nama yang mereka dukung sebagai cawapres untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @faizalassegaf yang diunggah pada Senin (9/7/2018).
Faizal Assegaf mengungkapkan jika dalam acara Rembuk Nasional Aktivis 98 pada Sabtu (7/7/2018), pihaknya mendukung jika Jokowi memilih cawapres bukan dari partai.
Adapun nama figur non partai yang ia sebutkan adalah Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) sekaligus Guru Besar UII Mahfud MD dan Menteri Keuangan Sri Mulayani.
• Mahfud MD Percaya Indonesia akan Menjadi Negara yang Besar karena Pancasila
Menurut Faizal Assegaf, sosok dari non partai dapat menghindari kepentingan antar elit parpol koalisi.
Selain itu juga sebagai jawaban atas dukungan yang luas dari rakyat.
Faizal Assegaf menyatakan jika Mahfud dianggap tepat karena mewakili keragaman aspirasi dan merupakan sosok yang toleran dan anti radikalisme.
Meski demikian, ia mengaku jika nama itu hanyalah sekedar usulan, dan keputusan tetap ada di Jokowi.
• Cipta Panca: Cak Imin kalau Tetap Mau Jadi Cawapres Jokowi Jangan Salah Jalur, Nanti Kalah Sama MMD
@faizalassegaf: Terkait pernyataan pak @jokowi di Rembuk Nasional Aktivis 98, bhw soal Cawapres silakan tanyakan kawan2 aktivis 98, hal itu brsifat spontan.
Sejauh ini kami mendorong tokoh2 yg terbaik, sebatas usulan sejumlah nama seperti pk @mohmahfudmd, dll. Biarkan pk JKW yg putuskan.
*FA*
@faizalassegaf: Kami menaruh harapan pk @jokowi memilih figur non partai, seperti Sri Mulyani & @mohmahfudmd sbg Cawapres.
Guna menghindari tarik-menarik kepentingan antar elite Parpol Koalisi sekaligus menjawab dukungan yg luas dari rakyat.
Tp semua terpulang pd sikap politik pk JKW.
*FA*
• Sandiaga Uno Sebut Acara Jakarnaval 2018 Sukses!
@faizalassegaf: Dan diakui wacana pk @mohmahfudmd sbg Cawapres menguat di konsolidasi nasional aktivis 98.
Kecuali Adian Napitupulu & kawan2 Pena 98 memilih brsikap netral.
Sosok Mahfud MD dinilai sangat tepat, mewakili keragaman aspirasi, tokoh toleransi, anti radikalisme & telah teruji.
Diketahui, ada sejumlah nama dari partai yang juga masuk bursa cawapres Jokowi.
Seperti Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) hingga Airlangga Hartarto.
Faizal mengungkapkan jika pihaknya tak mendukung nama-nama tersebut karena mempertimbangkan jika figur parpol yang mendampingi Jokowi bisa memicu pertentangan.
@faizalassegaf: Pertimbangan figur Parpol sbg pendamping pk @jokowi, seperti Cak Imin, Airlangga dll, sdh jelas memicu pertentangan yg dilematis & krusial.
Solusi tepat yakni pk @mohmahfudmd. Hanya satu kelemahannya: TDK PUNYA DUIT. Semoga elite Parpol tdk terjebak politik transaksional.
*FA*

Sebelumnya, Mahfud MD berulang kali menegaskan apabila dirinya tidak ingin menjadi cawapres.
Akan tetapi tidak ingin bukan berarti tidak mau.
Ia juga mengaku jika dirinya sudah menjalin komunikasi informal dengan beberpa parpol terkait hal ini.
• Fakta-fakta Terbakarnya 40 Kapal di Pelabuhan Benoa Bali, Harga 1 Kapal Sekira 3 Milyar
"Ketika ditanya pers, apa sdh ada komunikasi dgn parpol-parpol maka saya jawab, ya, sdh ada komunikasi informal.
Istilahnya saling bergurau melempar bola politik untuk coba2. Komunikasi formal tidak ada.
Apa saya bersedia jd cawapres?. Jawaban saya tetap, "saya tidak ingin tapi bukan tidak mau".
Atas jawaban "tidak ingin tapi tak mau" itu ada wartawan yang menyeletuk, "Kok jawabannya bersayap, artinya bersedia, kan?".
• Sempat Bertemu Beberapa Bulan yang Lalu, Apa yang Dibahas TGB dan Jokowi?
Mau menjawab bagaimana lagi? Itulah sikap saya. "Kalau bilang ingin saya bisa dinilai tak tahu diri tapi kalau bilang tidak mau bisa dinilai sombong dan tak nasionalis," kata Mahfud MD melalui akun Twitternya beberapa waktu lalu.
Diketahui, pendaftaran pasangan capres dan cawapres dalam Pemilu 2019 dibuka pada 4 Agustus hingga 10 Agustus 2018 mendatang, yang artinya kurang dari satu bulan lagi.
Meski demikian, kubu Jokowi belum mengumumkan secara pasti siapa yang bakal dipilih untuk mendampingi petahana dalam kontestasi Pilpres 2019. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)