Fahri Hamzah Meminta Jokowi Telepon Putin untuk Mencari Ratusan Korban yang Hilang
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah turut angkat bicara soal ratusan korban tenggelam yang hilang dalam insiden kecelakaan kapal.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Selain itu juga dilakukan peletakan batu pertama berisi nama-nama para korban.
Kepala Kantor SAR Medan Budiawan mengatakan meski awalnya banyak yang tidak terima, akhirnya keputusan penghentian telah disetujui oleh semua pihak, khususnya keluarga korban.
"Kemarin sempat ada perdebatan, tapi lama-lama mereka menyadarinya," ucap Budi.
Apakah seluruh operasi pencarian dan penyelamatan korban akan berhenti total? Dia menjawab tidak.
Secara nasional memang ini menjadi hari terakhir, namun pihak Sumatera Utara tetap akan melakukan operasi rutin yang dilakukan Pol Air dan Lanal.
"Tim organik daerah tetap melakukan pencarian, operasi rutin dan patroli.
Kapal-kapal kita tetap bergerak, Sumatera Utara-lah, khususnya Parapat- Danau Toba. Ada kantor kita juga di sini," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, rekaman remotely operated vehicle (ROV) di kedalaman 450 meter Danau Toba pada operasi pencarian korban hari ke-11 menyebutkan, posisi bangkai KMP Sinar Bangun ditemukan sekitar tiga kilometer dari Pelabuhan Tigaras.
Dugaan ini diperkuat dengan terlihatnya beberapa sepeda motor, bagian-bagian kapal, dan mayat korban.
Akan tetapi untuk pengangkatan bukanlah hal yang mudah.
Oleh karenanya, banyak pihak yang akhirnya setuju evakuasi dihentikan.
Dikutip TribunMedan, Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan jika sudah ada 100 keluarga korban yang sudah setuju untuk penghentian evakuasi.
"Saya sudah jelaskan kepada keluarga korban, alat untuk mengangkat korban ada, tapi butuh waktu satu bulan. Jadi, ada 100 lebih masyarakat yang memutuskan dihentikan tapi diminta dibangun tugu (monumen)," ujar JR Saragih di hadapan Menteri Maritim Luhut Binsar Panjaitan di Posko Basarnas Bencana KM Sinar Bangun di Dermaga Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin (2/7/2018).
• Bupati Kabupaten Selayar: KM Lestari Maju adalah Kapal Barang yang Dimodifikasi jadi Kapal Penumpang
Diktahui, proses pencarian pertama dilaksankaan 18 hingga 24 Juni 2018.
Perpanjangan masa pencarian pertama 25 sampai 27 Juni 2018.
Kemudian, perpanjangan masa pencarian untuk kedua kalinya, 28 hingga 30 Juni 2018.
Untuk perpanjangan pencarian ketiga kalinya, 1 sampai 3 Juli 2018.
Sampai hari ini pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan baru berhasil mengevakuasi 24 orang.
Dimana, 21 orang berhasil selamat dan 3 orang dalam keadaan meninggal dunia.
Serta 164 orang masih dinyatakan hilang di perairan Danau Toba. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)