Gunung Agung Kembali Erupsi, Lontaran Lava Pijar Keluar Kawah Mencapai Jarak 2 Km
Gunung Agung kembali erupsi pada pukul 21:04 Wita. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Editor: Wulan Kurnia Putri
Sumber magma berada di kedalaman antara 3 sampai 5 kilometer puncak gunung Agung.
Jumlah lava disebut naik dari 23 juta jadi 28 juta meter kubik.
"Magma sudah banyak yang keluar ke permukaan. Sekarang jumlah magma masih 1 juta meter kubik, dan masih berlangsung pertumbuhan magma baru. Sedangkan lava di permukaan bertambah sekitar 5 juta meter kubik," jelas Kasbani.
Pada periode 28 Juni - 1 Juli 2018 lava baru mengalir keluar dari tengah kawah, dan menyebar secara radial (melingkar) dengan volume dikisaran 4 - 5 juta meter kubik.
Gunung Agung kembali dilaporkan erupsi pagi ini Senin (7/2/2018). (Istimewa)
Sejak erupsi 21 November 2017 sampai 1 Juli 2018, volume kubah lava capai 27-28 juta.
"Volume kubah lava mencapai 27 hingga 28 juta meter kubik, hampir 50 persen dari kapasitas kawah Gunung Agung yang memiliki volume kosong sekitar 60 juta meter kubik," kata pria tamatan New Zealand ini kepada media.
Ketinggian antara bibir kawah terendah di sisi barat daya dengan permukaan kubah lava tertinggi di tengah kawah sekitar 85 - 90 meter.
Citra satelit masih merekam adanya hotspot (titik panas) di kawah Gunung Agung terkait aktivitas efusi (aliran) lava.
"Dalam periode 28 Juni hingga 2 Juli 2018, energi termal cenderung mengalami penurunan dari maksimum 819 Megawatt ke 58 Megawatt. Meskipun mengalami penurunan namun energi thermal termasuk tinggi," imbuh pria asal Banyuwangi ini.
Pemantauan PVMBG secara visual 27 Juni - 2 Juli 2018 teramati masih terjadi erupsi.
Ketinggian kolom erupsi berupa abu dan gas cenderung turun namun tak terlalu signifikan yaitu dari 2500 meter di atas puncak menjadi pada kisaran 200 - 2.000 meter di atas puncak.
Malam dan dini hari, teramati sinar api (glow) di atas kawah.
Hal ini mengindikasikan adanya material lava segar dengan temperatur tinggi di dalam kawah dan masih adanya pergerakan magma ke permukaan kawah Gunung Agung.
Aktivitas seismik Gunung Agung masih didominasi gempa - gempa dengan frekuensi rendah seperti hembusan dan letusan.
Jumlah Hembusan dari 28 Juni hingga 1 Juli 2018 mengalami penurunan dari 69 kejadian perhari jadi 14 kejadian perharinya.