Dipo Alam Sebut Masukan Rizal Ramli Tak Salah jika Diperhatikan, Rustam dan Fadli Zon Angkat Bicara
Rizal Ramli turut memberikan kritik atas Tim Ekonomi Joko Widodo (Jokowi). Rizal Ramli mengatakan tim ekonomi Jokowi tidak mampu menyelesaikan masalah
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Wulan Kurnia Putri
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Perindustrian era Gus Dur, Rizal Ramli turut memberikan kritik atas Tim Ekonomi Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter @RamliRizal yang diunggah pada Sabtu (30/6/2018).
Rizal Ramli mengatakan tim ekonomi Jokowi tidak mampu menyelesaikan masalah.
Diketahui, saat ini kondisi ekonomi Indonesia sedang menjadi sorotan sejumlah tokoh.
Seperti utang luar negeri yang kian melambung, rupiah yang semakin terpuruk, hingga soal lapangan kerja yang dianggap kian sulit didapat.
Rizal Ramli pun meminta agar Jokowi hati-hati apabila ingin bertahan hingga 2019.
@RamliRizal: Mohon maaf Mas Jokowi @jokowi,, Tim Ekonomi Mas ndak mampu menyelesaikan masalah, bahkan bagian dari masalah Hati2, kami ingin Mas Jokowi bertahan sampai 2019.
Menanggapi hal tersebut, mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyarankan agar masukan dari Rizal Ramli didengar.
Ia pun menyingung saat krisis moneter tahun 1998, ekonom mengatakan jika ekonomi Indonesia kuat, padahal yang terjadi sebaliknya.
@dipoalam49: Tidak salah bila masukan @RamliRizal diperhatikan.
Dulu krismon 1998 selalu ekonom ktk itu katakan fundamental ekonomi kita kuat @fadlizon @ChatibBasri @RustamIbrahim @Ronnie_Rusli @elfizal @ssirah @Fahrihamzah @zarazettirazr @maspiyuuu @asboediono @her_alone @RachlanNashidik.
Menanggapi hal tersebut, Direktur LP3ES Rustam Ibrahim dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan (DPR) Fadli Zon turut memberikan tanggapan.
Rustam Ibrahim mengatakan jika dirinya belum melihat ada masukan dari Rizal Ramli.
Akan tetapi yang ada hanyalah sebuah kritikan dan ancaman.
Lebih lanjut, Rustam Ibrahim mengaku ingin mendengar gagasan Rizal Ramli terkait cara membangun ekonomi tanpa utang, investasi asing, hingga tenaga kerja asing (TKA).
