Pilkada Serentak 2018
Jokowi Jamin Netralitas BIN, TNI, dan Polri dalam Pemilu: Mari Awasi dan Laporkan kepada Bawaslu
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memberikan tanggapan atas pernyataan mantan Presiden sebelumnya, SBY yang mengatakan adanya ketidaknetralan T
Penulis: Dian Naren
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyatakan dirinya menjamin netralitas Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, dan Polri dalam pemilu dan pilkada bersifat mutlak.
Dikutip Tribunwow.com dari akun resmi pribadinya @jokowi, Jokowi juga mengatakan jika dirinya sudah memberi arahan kepada masing-masing pemimpin lembaga untuk tetap menjaga netralitas di tempatnya bernaung.
Terakhir, Jokowi menghimbau agar masyarakat turut mengawasi jalannya pemilu dan melaporkan kepada Bawaslu bila ada tindak pidana pelanggaran aparat negara yang tidak netral.
"Netralitas TNI, Polri, dan BIN dalam pemilu dan pilkada bersifat mutlak. Saya telah memberi arahan Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala BIN untuk tetap menjaga netralitas aparat negara di lembaga yang mereka pimpin.
Ada yang tidak netral? Mari awasi dan laporkan kepada Bawaslu," tulis @jokowi.
• Hasil Pertandingan Piala Dunia 2018, Rabu 26 Juni 2018: Menang Dramatis, Argentina Lolos 16 Besar
• Fakta-fakta Kombes Polisi Aniaya 7 Anak Buahnya, Kronologi hingga Penanganan Kasus
Tidak diketahui dengan pasti apakah cuitan tersebut berkaitan dengan tanggapan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya.
Namun, seperti yang diketahui, SBY pernah mengatakan adanya ketidaknetralan TNI, Polri, dan BIN dalam Pilkada, Selasa (26/6/2018).
SBY mengungkapkan ketidaknetralan aparatur negara, yaitu Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, dan Polri, dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia.
"Yang saya sampaikan bukan isapan jempol apalagi mendramatisir. Ini yang saya sampaikan cerita tentang oknum. Ini nyata kejadiannya, bukan hoax," ucap SBY, saat konferensi pers kampanye akbar pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, di Hotel Santika, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/6/2018).
• TPS Dekat Rumah Ridwan Kamil Dihadiri 3 Superhero
Ketua Umum Partai Demokrat tersebut mengatakan jika ucapannya berdasarkan kejadian yang sesungguhnya dimana dirinya sudah memiliki pengalaman memimpin selama dua periode.

• Refly Harun: Kampanye Ambil Uangnya Jangan Pilih Orangnya Itu Menunjukkan Lemahnya UU
Dikutip dari Tribunnews, dirinya mengakui sangat mengenal soal ketiga lembaga tersebut.
Keterangan bernada kontroversial itu disampaikannya dengan maksud agar TNI, Polri, dan BIN, dapat menjaga kenetralannya dalam kontestasi politik di negeri ini.
"Kenapa ini saya sampaikan, agar BIN, TNI, Polri, netral. Ini nyata sekali kejadiannya. Kalau pernyataan saya ini membuat intelejen dan kepolisian tidak nyaman, dan mau menciduk saya, silakan," sebutnya.(TribunWow/Dian Naren)