Breaking News:

Dipo Alam: Bung Nusron Wahid Fokus Majukan Nasib TKI Kita, soal Politik biar Ngabalin Urus

Mantan Sekretaris kabinet di era SBY, Dipo Alam memberikan kritikan secara terbuka kepada Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid.

Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
kolase/tribunwow
Dipo Alam: Bung Nusron Wahid Fokus Majukan Nasib TKI Kita, soal Politik biar Ngabalin Urus 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekretaris kabinet di era SBY, Dipo Alam memberikan kritikan secara terbuka kepada Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, Nusron Wahid.

Dikutip Tribunwow.com dari akun Twitter @dipoalam49 dirinya mengatakan:

"Bung @NusronWahid1 dan @BNP2TKI 266 jt pekerja migran di dunia thn 2017 kirim uang ke negaranya US $466 billion, 2018 bakal naik $485 B. India$69B, China $64B,Filipin$33B.

Fokus majukan nasib TKI kita! Soal politik biar Ngabalin urus", tulisnya.

Ungkap 3 Rahasia Kemenangan Anies-Sandi, Mardani Ali Sera: Kita Wujudkan di Pilpres Tahun Depan

Pembelaan Nusron Wahid soal Prestasi Jokowi

Ditanya perihal prestasi Jokowi, Nusron Wahid menanggapi dengan mengatakan, "lihat rasionya. Lihat penguntukannya dsbnya kalau kita bicara utang. Nah yang kemudian yang kedua, tidak ada permasalahan bangsa yang menjadi polemik dari jaman orde baru hingga sekarang, yang menjadi prestasi Jokowi adalah melakukan proses transformasi bantuan sosial".

Menanggapi kritikan Fadli Zon yang mengatakan pencabutan subsidi rumah tangga menyusahkan orang-orang, Nusron Wahid mengatakan bahwa fakta tersebut adalah bohong.

"Dari unconditional cash transfer dijadikan cash transfer kok menyusahkan rakyat?. Menyusahkan elit iya, tapi kalo rakyat tidak", tanya Yusron.

"Kita kalau bicara beras sampai pupuk, kita selalu memikirkan bagaimana cara agar bisa subsidi output, bukan input. Ini adalah transformasi. Dari dulu Pak Harto tidak berani melakukan, SBY juga tidak berani melakukan", ujarnya.

Masalah perekonomian Indonesia yang rendah, Nusron mengatakan,"negara mana yang bisa tumbuh dalam konteks bisa bertahan seperti Indonesia?".

Fadli lantas mengaitkan dengan janji Jokowi saat kampanye yang mengatakan akan menaikkan perekonomian sebesar 7 persen, namun faktanya hanya sebesar 5 persen dan mengatakan hal itu adalah gagal.

"Tidak, saya tidak mengatakannya gagal. Ada beberapa alasan-alasan lain", ujar Nusron.

Lukman Puji Kebiasaan Warga Jepang, Fahri Hamzah: Ummat Sudah Memulai, Ayo Pak Menteri Jangan Takut

Karni Ilyas selaku host menengahi mereka dengan berujar, "mungkin bukan gagal. Hanya akan tercapai gitu".

Tak hanya sampai disitu, Nusron juga mengaitkan pada negara-negara anggota OIC lainnya.

"Sekarang saya mau tanya, di negara OIC mana yang bisa mencapai tingkat pertumbuhan yang maksimal di era ekonomi global yang trennya sedang turun?", ujarnya.

Halaman
12
Tags:
Dipo AlamNusron Wahid
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved