Wasekjen Demokrat Kaitkan Suspend Twitter dengan Jokowi, Rustam Heran: Kalau dari PKS Saya Paham
Direktur LP3ES merasa terheran-heran saat melihat Wasekjen Demokrat, Rachland Nashidik mengait-kaitkan perihal suspend Twitter dengan Jokowi.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Direktur LP3ES, Rustam Ibrahim merasa terheran-heran saat melihat Wasekjen Demokrat, Rachland Nashidik mengait-kaitkan perihal suspend Twitter dengan Jokowi.
Diketahui, Rachland Nashidik sebelumnya sempat memberikan cuitan kritik berbau sarkas di akun Twitter, @RachlanNashidik.
@RachlanNashidik: Cuma Pak @jokowi Presiden RI berbadan tinggi besar, ganteng, artikulatif, berwawasan luas, memahami geo-politik internasional, menegakkan hukum tanpa tebang pilih, dan kebijakan ekonominya memihak rakyat miskin. Tak kalah penting: beliau tak suka berbohong.
• Usai Video Tolak Bingkisan dari Presiden Jokowi Viral, Seorang Ustaz Mengaku Menyesal dan Minta Maaf
Menanggapi hal tersebut, Rustam merasa heran dan merasa tidak menyangka.
Pasalnya Rachland Nashidik merupakan Wasekjen Partai Demokrat.
Rustam mengatakan dirinya akan paham jika yang menulis status tersebut berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sebelumnya, Rustam Ibrahim juga sempat memberikan tulisannya mengenai pembekuan sejumlah akun oleh pihak Twitter.
Menurut Rustam, ia setuju adanya pembekuan sejumlah akun anonim.
Namun ia menyayangkan jika kebijakan Tiwtter tersebut lagi-lagi ditimpakan sebagai kesalahan Jokowi.
Ia menilai, orang yang menyalahkan Jokowi adalah orang-orang yang lemah mencari kesalahan Presiden.
"Saking sulitnya mencari kelemahan Presiden @jokowi sampai2 soal kebijakan twitter yang meng-suspend sejumlah akun anonim ditimpakan kepada Jokowi
Yang paling sulit diingkari oleh lawan2 politik Jokowi adalah bahwa jalan2 tol baru, bandara2 baru, pelabuhan2 baru selesai dan difungsikan dimana-mana, dan rakyat menikmatinya untuk mudik lebaran tahun ini
Saya termasuk yang setuju kebijakan twitter yang meng-suspend akun2 anonim yang kerjanya memprovokasi, menghasut dan memfitnah. Itu bukan kebebasan berekspresi, tapi PENYALAHGUNAAN kebebasan berekspresi. Lagipula sebagai individu orangnya tidak ada," tulisnya. (TribunWow/Dian Naren)
• Direktur LP3ES Buat Polling Calon Potensial yang Bisa Kalahkan Jokowi, Antara Amien Rais dan Prabowo