Ramadan dan Idul Fitri 2018
Tata Cara Salat Id yang Benar
hukum shalat id adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Berikut cara salat Ied yang benar
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM - Hukum salat id adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan.
Di antara alasan wajibnya salat id dikemukakan oleh Shidiq Hasan Khon yang dilansir dari rumaysho.com.
Pertama: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terus menerus melakukannya.
Kedua: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah kaum muslimin untuk keluar rumah untuk menunaikan salat ‘ied. Perintah untuk keluar rumah menunjukkan perintah untuk melaksanakan salat ‘ied itu sendiri bagi orang yang tidak punya udzur. Di sini dikatakan wajib karena keluar rumah merupakan wasilah (jalan) menuju salat. Jika wasilahnya saja diwajibkan, maka tujuannya (yaitu shalat) otomatis juga wajib.
• Bagikan di WhatsApp! 10 Ucapan Selamat Idul Fitri 2018 Dalam Bahasa Arab, Inggris dan Indonesia
Ketiga: Ada perintah dalam Al Qur’an yang menunjukkan wajibnya salat ‘ied yaitu firman Allah Ta’ala,
“Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2). Maksud ayat ini adalah perintah untuk melaksanakan shalat ‘ied.
Keempat: Shalat jum’at menjadi gugur bagi orang yang telah melaksanakan shalat ‘ied jika kedua salat tersebut bertemu pada hari ‘ied. Padahal sesuatu yang wajib hanya boleh digugurkan dengan yang wajib pula. Jika salat jum’at itu wajib, demikian halnya dengan shalat ‘ied.
Terkait dengan pelaksanaan Salat Ied, lebih afdol dilakukan di di tanah lapang, kecuali jika ada udzur seperti hujan.
Dalam pelaksanaan Salat Ied, tidak ada azan maupun iqomah.
Tak hanya itu, tidak ada salat sunnah Qobliyah ‘Ied dan Ba’diyah ‘Ied
Berikut tata cara salat Id:
Pertama: memulai dengan takbiratul ihrom, sebagaimana shalat-shalat lainnya.
Kedua: kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir -selain takbiratul ihrom- sebelum memulai membaca Al Fatihah. Boleh mengangkat tangan ketika takbir-takbir tersebut sebagaimana yang dicontohkan oleh Ibnu ‘Umar. Ibnul Qayyim mengatakan, “Ibnu ‘Umar yang dikenal sangat meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengangkat tangannya dalam setiap takbir.
• Bahas soal Karier, Inul Daratista Sesalkan Pilihan Nella Kharisma hingga Kirim Pesan Khusus
Ketiga: di antara takbir-takbir (takbir zawa-id) yang ada tadi tidak ada bacaan dzikir tertentu. Namun ada sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud, ia mengatakan, “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah. Syaikhul Islam mengatakan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir membaca bacaan.
“Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. Allahummaghfirlii war hamnii (Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku).” Namun ingat sekali lagi, bacaannya tidak dibatasi dengan bacaan ini saja. Boleh juga membaca bacaan lainnya asalkan di dalamnya berisi pujian pada Allah Ta’ala.