Tanggapi Omongan Fadli Zon, Jubir PSI: Pak Dapat Salam dari Data, Katanya Jangan Suka Ngarang

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi melontarkan balasan atas sindiran kepada pemerintah yang dilayangkan oleh Fadli Zon.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan oleh Dedek Prayudi melalui akun Twitter @Uki23 yang diunggah pada Senin (11/6/2018).

Awalnya, Fahri Hamzah mengomentari sebuah berita terkait pembagian sembako oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bogor.

• Tuai Kontroversi, Gus Yahya Hanya Bahas Islam dan Yahudi di Israel, Tonton Videonya!

Menurut Fahri Hamzah, antrean sembako di Istana merupakan tanda apabila rakyat sangat susah.

@Fahrihamzah: Antrean sembako di istana pertanda rakyat sudah sangat susah.

Postingan tersebut kemudian dikomentari oleh Fadli Zon yang menyebut rakyat semakin susah karena pemerintah gagal sejahterakan rakyat.

Tak hanya itu, Fadli Zon juga menyinggung utang Indonesia, harga yang naik, serta daya beli masyarakat yang menurun.

@fadlizon: pemerintah gagal mensejahterakan rakyat. Ekonomi berantakan, utang melimpah, harga2 meroket, daya beli lemah.

Menanggapi hal tersebut, Dedek Prayudi kemudian memberikan balasan dengan meminta agar Fadli Zon tidak suka ngarang.

Ia juga menyampaikan salam dari data untuk Fadli Zon.

@Uki23: Pak, dapat salam dari data. Katanya jangan suka ngarang.

• Soal Amien Rais Maju 2019, Suryo Prabowo: Itu Sama saja Menghendaki Jokowi Jadi Presiden Dua Kali

Diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi mendadak membagikan sarung dan sembako di Terminal Baranang Siang, Jalan Raya Pajajaran No.9, Bogor Timur, Kota Bogor, Minggu (10/6/2018).

Dalam kegiatannya tersebut, Jokowi beranjak ke Jalan Otista untuk mengunjungi Warga Kota Bogor yang tengah antre sembako.

Dikutip dari Tribun Jakarta, bingkisan sembako tersebut berupa goodie bag warna merah yang isinya beras, minyak sayur, teh, gula, dan lain lain.

Jokowi juga memberi salam kepada warga yang sedang antre.

• Terus Mendapat Bullyan di Media Sosial, Amien Rais Akhirnya Buka Suara

Sementara itu, terkait utang negara, pihak Kementerian Keuangan menyatakan jika saat ini masih dalam batas aman.

Sedangkan, soal daya beli masyarakat yang melemah dan harga yang melonjak, para pengusaha justru mengatakan yang sebaliknya.

Menurut mereka, seperti diberitakan kontan, Rabu (6/6/2018), para pengusaha mengklaim jika ramadan dan jelang lebaran tahun ini lebih baik dari tahun 2017 lalu.

Hal tersebut menurut mereka lantaran adanya peningkatan optimisme konsumen.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey mengungkapkan apabila ada peningkatan secara signifikan terhadap penjualan ritel.

Terutama usai Tunjangan Hari Raya (THR) cair untuk PNS, TNI, Polri, dan pensiunan.

• Fahri Hamzah Sebut Gus Dur Jadi Presiden Berkat AR, Alissa Wahid Beberkan Hal Sebaliknya

Pada pekan ketiga ramadan 2018, Roy menyebutkan jika peningkatan penjualan mencapai 15 persen hingga 20 persen dari pekan sebelumnya.

Roy mengatakan apabilan kontribusi penjualan ritel tahun lalu terhadap target sepanjang 2017 hanya berada pada kisaran 5 persen hingga 6 persen dari 15 persen.

Sedangkan tahun ini ramadan dan lebaran bisa menyumbang 40 persen dari target sepanjang 2018.

• Niat Lengkap Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Anak, Istri hingga Keluarga dan Tata Caranya

Ketua Umum Kadin Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan Juan Permata Adoe juga mengatakan hal yang serupa.

Juan mengungkapkan apabila komoditas pangan tahun ini lebih terkendali dibanding tahun lalu sehingga harga-harga tidak mengalami lonjakan.

"Itu menunjukkan indikasi bahwa pertumbuhan di sektor pangan akan jadi lebih menarik," ucapnya. 

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

• Faizal Assegaf: AHY Politisi Ingusan Hidup dalam Delusi, Jiwa dan Nalarnya Dipasung Ambisi Buta SBY