Komentari Kebiasaan Orang Indonesia Bersosial Media, Dahnil Anzar: Republik Ini Kurang Ngopi
Tanggapan itu disampaikannya dalam acara Catatan Najwa yang ditayangkan Senin (11/6/2018) malam dalam channel Youtube Najwa Shihab.
Penulis: Hestin Nurindah Lestari
Editor: Hestin Nurindah Lestari
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan tanggapannya tentang kebiasaan masyarakat Indonesia bersosial media.
Tanggapan itu disampaikannya dalam acara Catatan Najwa yang ditayangkan Senin (11/6/2018) malam dalam channel Youtube Najwa Shihab.
Acara tersebut mengambil tema toleransi sebagai bahan diskusi mereka.
• Hadir di Acara Catatan Najwa, Kikan Namara Membuat Alissa Wahid Berlinangan Air Mata
Dalam video yang berjudul Catatan Najwa Part 2 #BedaItuBiasa: Republik Kurang Ngopi, Dahnil hadir bersama dengan tamu lain seperti putri Presiden Gus Dur Alissa Wahid dan Kikan Namara mantan vokalis band Cokelat yang kini jadi duta perdamaian BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).
Dalam pembahasan tersebut, Najwa sempat menyinggung pernyataan Dahnil tentang perbedaan yang ada di Indonesia.
"Ada satu kalimat dari anda yang saya suka, 'Keberagaman itu harus digembirakan'," kata Najwa.
Dahnil menjelaskan bahwa dia belajar menggembirakan keberagaman itu dari keluarga.
"Orang Indonesia itu DNA-nya memang toleran kok," kata Dahnil.
"Kita berbeda, justru kita gembirakan karena bisa menambah pengetahuan, menambah ilmu," tambah Dahnil.
Dahnil juga mengatakan bahwa hanya orang yang merawat akal sehatnya yang bisa menggembirakan perbedaan tersebut.
• Sering Dibully di Media Sosial, Alissa Wahid: Kalau Anak-anak Gus Dur Sudah Biasa dari Zaman Dulu
Dahnil juga mengatakan bahwa yang mempersatukan perbedaan di Indonesia adalah nalar ilmiah atau akal sehat.
"Akal sehat itulah yang bisa menggembirakan perbedaan, karena bisa dialog. Orang yang akalnya sehat pasti bisa dialog.
"Masalah di Republik ini sekarang, kenapa tidak bergembira melihat perbedaan adalah karena kurang dialog.
"Kalau dalam bahasa agama kurang silaturahim, kalau bahasa anak muda kurang ngopi ini Republik," kata Dahnil.
"Republik ini kurang ngopi karena lebih banyak monolog di media sosial, update status saja gitu ya, kurang dialog," sahut Najwa.
• PKPI Sarankan SBY Menitipkan AHY ke Partainya agar Jadi Politisi Hebat Tanpa Merengek ke Orangtua