Sutradara Fajar Nugros Sindir Masyarakat yang Komentari DK PBB, Budiman: Perlu Pendidikan Politik
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko menanggapi soal pendidikan politik.
Penulis: Rekarinta Vintoko
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko memberikan tanggapannya terkait terpilihnya Indonesia menjadi anggota tidak tetap di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB).
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya melalui akun Twitternya, @budimandjatmiko, yang diunggah pada Minggu (10/6/2018).
• Mundur dari The Finest Tree, Cakka Nuraga Hijrah & Mendalami Ilmu Agama, Begini Penampilannya Kini
Awalnya, Budiman membalas cuitan sutradara Fajar Nugros mengenai masih banyaknya masyarakat Indonesia yang tidak menghargai prestasi negaranya sendiri.
Melalui akun Twitter pribadinya, @fajarnugros, ia mengatakan jika masih ada masyarakat yang tidak bersyukur dengan prestasi DK PBB itu.
"Bertahun-tahun Indonesia pengen jadi anggota tdk tetap DK PBB. Begitu sukses.. ada yg komen: “Ah itu mah cuma giliran. Kalo jadi anggota tetap baru oke” Wajib belajar udah 12 tahun. Masih aja bengak," tulis Fajar Nugros.
• Populer saat Masih Kecil, Berikut 10 Potret Amel Carla yang Kini Beranjak Dewasa
Terkait hal tersebut, Politisi PDIP itu memberikan tanggapannya mengenai sikap masyarakat yang masih seperti itu.
Menurutnya, akar permasalahan dari sikap tersebut adalah kecerdasan kognitif pada seseorang.
Budiman mengatakan jika pendidikan politik sangat penting untuk semua warga negara tanpa terkecuali.
Untuk kalangan elite, kata Budiman, berguna untuk mengasah ketulusan.
Sedangkan bagi masyarakat, dapat meningkatkan pengetahuan kognitifnya.
"Pendidikan politik itu penting utk warga negara dr SEMUA KALANGAN: 1. utk elite ia utk mengasah ketulusan ala negarawan, dan
2. bagi orang biasa pd umumnya utk meningkatkan pengetahuan kognitifnya...(itu problem khas masing2 mereka)," tulis Budiman.
Dalam postingan sebelumnya, Budiman juga mengatakan bahwa pendidikan politik itu tidak hanya untuk mengenali kecerdasan kognitifnya, namun juga untuk melihat ketulusan niatnya.
"Pendidikan politik warga negara itu penting, BUKAN terutama u/ mengenali kecerdasan kognitif politisi/calon pemimpinnya tapi khususnya utk mengendus ketulusan niatnya. Di sini kita msh berantakan," tulis Budiman.
• Banyak yang Tanya Keberadaannya di TV selama Ramadan, Zaskia Adya Mecca: Keluar dari Zona Nyaman
Seperti dikutip dari Kompas.com, Indonesia terpilih menjadi salah satu anggota tidak tetap di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB).
Hal itu disampaikan Presiden Majelis Umum PBB Miroslav Lacjak di New York, Amerika Serikat, Jumat (8/6/2018).