Moeldoko: Kalau Ada Orang yang Bilang Pemerintah Anti Islam, Lihat Dulu Orang yang Ngomong Itu
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi berbagai kabar yang berhembus menyerang istana, salah satunya adalah isu anti islam.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi berbagai kabar yang berhembus menyerang istana.
Kabar tak sedap tersebut salah satunya adalah mengenai pemerintah yang anti islam.
Diketahui, sebelumnya Jokowi maupun pemerintahan yang ia pimpin dihadapkan dengan isu SARA yang disebarluaskan dari Tabloid Obor Rakyat.
Tabloid Obor Rakyat memuat pemberitaan yang dianggap fitnah terkait isu SARA yang menyerang Jokowi pada Pemilu 2014 lalu. Tabloid ini disebarkan secara masif di beberapa pesantren di Pulau Jawa.
Hingga kini, persepsi tersebut masih melekat di sebagian benak masyarakatnya hingga membuat Moeldoko angkat bicara.
Melalui akun Fanspage pribadinya, Moeldoko mengatakan jika selama ini dirinya melihat program dan kebijakan yang disusun dalam pemerintahan sekarang telah memperjuangkan kepentingan umat muslim.
• Amien Rais Tantang Jokowi, Faizal Assegaf: Semakin Ganas
Dirinya memberikan contoh Bank Wakaf Mikro.
Bank ini ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan pesantren.
Selain itu, jasa Jokowi terhadap Islam lainnya adalah memutuskan Hari Santri Nasional.
Hingga kabar terbaru mengenai pembangunan Universitas Islam International Indonesia pun tak luput dari fokus presiden.
"Jadi kalau ada orang yg bilang pemerintah sekarang Anti Islam, lihat dulu orang yg ngomong itu!", ujar Moeldoko.
• Reaksi Anggota DPR Sartono Hutomo saat Ferdinand Sebut Menlu Lebay soal Indonesia jadi DK PBB
Dikabarkan sebelumnya, Jokowi meresmikan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan tersebut merupakan bentuk penghargaan pemerintah terhadap peran para santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sedangkan mengenai alasan khusus Jokowi dalam mendirikan UIII, menurut Lukman karena menurutnya Presiden ingin menjawab tantangan akan kebutuhan di bidang pendidikan tinggi islam domestik dan juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat global sekaligus meneguhkan kepemimpinan Indonesia di dunia Islam internasional. (TribunWow/Dian Naren)