Ekspresi Menlu hingga Tanggapan Tokoh saat Indonesia Jadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB
PBB telah memilih lima negara sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jumat (8/6/2018).
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memilih lima negara sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jumat (8/6/2018).
Kelima negara terpilih tersebut yakni Indonesia, Jerman, Belgia, Afrika Selatan dan Republik Dominika, seperti dikutip Tribunwow dari Kompas.com.
Kelima negara tersebut akan menempati posisi sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan untuk masa jabatan selama dua tahun mulai 1 Januari 2019 hingga akhir 2020 mendatang.
Indonesia diwakili Mentri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi.
• Jokowi Akan Ajak Bicara Partai Pendukung untuk Menentukan Calon Wakil Presiden
Retno tampak bersyukur dan berterimakasih karena telah mendapatkan 144 suara dari total 190 negara PBB yang hadir.
Serta telah melebihi syarat minimal 2 per 3 anggota PBB sebesar 127 suara.
Lihat video dari tayangan Liputan 6:
Prestasi Indonesia atas pencapaian sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB juga mendapatkan komentar dari berbagai tokoh.
Seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengungkapkan rasa syukur-nya melalui akun Twitter, @Jokowi.
• Indonesia Terpilih Sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB
"Alhamdulillah, Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Kita akan berperan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial -Jkw," tulis Jokowi.
Selain itu Presiden Mejelis umum PBB, Miroslav Lajčák, juga memberikan ucapan melalui akun Twitter resmi @UN_PGA.
"Congratulations to #Belgium, #DominicanRepublic, #Germany, #Indonesia and #SouthAfrica , the 5 elected non-permanent members of the @UN Security Council for 2019/2020!," tulis @UN_PGA.
(Selamat kepada Belgia, Republik Dominika, Jerman, Indonesia, dan Afrika Selatan, 5 Anggota non permanen yang terpilih untuk Dewan Keamanan tidak tetap PBB).
Para tokoh Indonesia juga turut memberikan selamat atas pencapaian Indonesia melalui Menlu.
• Indonesia Masuk DK PBB, Presiden Jokowi: Kita akan Berperan Melaksanakan Ketertiban Dunia
Direktur LP3ES, Rustam Ibrahim juga mengucapkan selamat dan harapannya kepada Indonesia agar lebih aktif lagi memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan Perdamaian Dunia.
"Indonesia kembali menorehkan prestasi dalam politik luar negeri: terpilih sbg Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB. Dukungan diperoleh 144 suara, jauh melebihi 127 suara minimal dibutuhkan utk terpilih. Semoga lebih aktif lagi perjuangkan kemerdekaan Palestina &perdamaian dunia," tulis Rustam melalui Twitter-nya, @RustamIbrahim.
Politikus partai Golkar, Indra J Piliang juga menuliskan tanggapannya melalui Twitter, @IndraJPiliang.
"Luar biasa! Indonesia menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa. Bravo!!! Makin byk anak muda bangsa yang menjejaki langkah sbg diplomat2 kemanusiaan kelas dunia. #EmbunPagi," tulis Indra.
Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, juga memberikan selamat kepada Retno Marsudi.
"Selamat Bu Menteri. Semoga bisa terus meneguhkan politik luar negeri bebas aktif. Dan memperjuangkan hak2 kemanusian dan kemerdekaan," tulis @Dahnilanzar melalui Twitter.
• Sandiaga Uno: Habis Lebaran, Ada Soft Launching Hotel Pariwisata Halal di Jakarta
Sebelumnya, melansir dari Reuters.com, Indonesia memperoleh lebih banyak suara dibanding Maladewa untuk satu tempat terakhir yang diperebutkan.
Sementara empat negara lainnya lolos tanpa perlawanan.
Kelima negara yang terpilih itu akan menggantikan anggota tidak tetap Dewan Keamanan yang akan habis masa jabatannya pada akhir 2018, yakni Swedia, Belanda, Etiopia, Bolivia dan Kazakhstan yang menjabat sejak 2017.
Dewan Keamanan PBB terdiri dari lima anggota tetap, yakni AS, Rusia, China, Inggris dan Perancis, serta sepuluh anggota tidak tetap yang menjabat selama dua tahun.
Setiap tahun Majelis Umum PBB memilih lima negara melalui pemungutan suara tertutup. (Tribunwow/Tiffany Marantika)