Breaking News:

Cuitan Refly Harun soal Yudi Latif, Ketua Komisi Dakwah MUI: Saya Mendapat Nasihat Darinya

- Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, Ustaz Cholil Nafis memberikan tanggapan soal mundurnya Yudi Latif dari Kepala BPIP.

Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
kolase/tribunwow
Cholil Nafis, Yudi latif dan Refly Harun 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, Cholil Nafis memberikan tanggapan soal mundurnya Yudi Latif dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @cholilnafis yang ia tuliskan pada Kamis (7/6/2018).

Mulanya, pengamat Hukum Tata Negara, Refly Harun menuliskan komentarnya terkait mundurnya Yudi Latief.elalui akun twitter pribadinya, @ReflyHZ.

Refly mengaku tidak kaget dengan keputusan Yudi Latif.

Isu Perselingkuhannya dengan Ahok, Grace Natalie: Fitnah Mana Ada Bukti Sampai Kiamat

"Yudi Latief mundur? Saya tak kaget. Seorang moralis sprt dia tak akan betah berlama-lama di suatu lembaga semacam BPIP, yang bagi saya sendiri memang tak dibutuhkan. Pancasila harus hidup dari masy scr bottom up, tidak top down dari negara. Negara cukup memberi contoh baik. Salut Yudi," tulis Refly Harun.

 

Setelah itu, cuitan Refly Harun itu mendapat tanggapan dari Ustaz Cholil Nafis.

Cholil Nafis mengaku bangga dan terharu dengan keputusan Yudi Latif.

Cholil Nafis merasa mendapat pelajaran yang berharga dan mendapat nasihat lantaran Yudi Latif telah berpikir jangka panjang.

Akun yang Menuding Grace Natalie Berselingkuh dengan Ahok Mendadak Hilang

"Saya sbg anak bangsa merasa terharu dan mendapat pelajaran yg sangat berharga. Saya pribadi merasa mendapat nasihat dari langkah mas @Yudilatif. Mengambil langkah sesuai bisikan hati nurani dan berpikir jangka panjang," tulis Cholil Nafis.

Diketahui, Yudi Latif mengumumkan bahwa ia mengundurkan diri dari BPIP melalui akun Facebook pribadinya.

Berikut ucapan perpisahan Yudi Latief selengkapnya:

TERIMA KASIH, MOHON PAMIT

"Salam Pancasila!
Saudara-saudaraku yang budiman,
Hari kemarin (Kamis, 07 Juni 2018), tepat satu tahun saya, Yudi Latif, memangku jabatan sebagai Kepala (Pelaksana) Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP)--yang sejak Februari 2018 bertransformasi menjadi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Selama setahun itu, terlalu sedikit yang telah kami kerjakan untuk persoalan yang teramat besar.

Mengapa Tokoh Ingin Dekat dengan Penguasa? Amien Rais Beri Perumpamaan Tukang Sihir

Lembaga penyemai Pancasila ini baru menggunakan anggaran negara untuk program sekitar 7 milyar rupiah. Mengapa? Kami (Pengarah dan Kepala Pelaksana) dilantik pada 7 Juni 2017. Tak lama kemudian memasuki masa libur lebaran, dan baru memiliki 3 orang Deputi pada bulan Juli. Tahun anggaran telah berjalan, dan sumber pembiayaan harus diajukan lewat APBNP, dengan menginduk pada Sekretaris Kabinet. Anggaran baru turun pada awal November, dan pada 15 Desember penggunaan anggaran Kementerian/Lembaga harus berakhir. Praktis, kami hanya punya waktu satu bulan untuk menggunakan anggaran negara. Adapun anggaran untuk tahun 2018, sampai saat ini belum turun.

Selain itu, kewenangan UKP-PIP berdasarkan Perpres juga hampir tidak memiliki kewenangan eksekusi secara langsung. Apalagi dengan anggaran yang menginduk pada salah satu kedeputian di Seskab, kinerja UKP-PIP dinilai dari rekomendasi yang diberikan kepada Presiden.

Hidayat Nur Wahid Sebut Malam Lailatul Qadar Jatuh Malam Ini, 25 Ramadan!

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)Majelis Ulama Indonesia (MUI)Yudi LatifRefly Harun
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved