Tanggapi Omongan Zulkifli Hasan, Fahri Hamzah: Ketua MPR Gerah Dengar Tuduhan Radikal
Ketua MPR Zulkifli Hasan secara tegas meminta agar istilah 'Masjid Radikal' berhenti digunakan karena bisa membuat gaduh.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tampak menanggapi pernyataan Zulkfli Hasan soal 'Masjid Radikal'.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari postingan akun Twitternya pada Jumat (8/6/2018).
Awalnya, Ketua MPR Zulkifli Hasan secara tegas meminta agar istilah 'Masjid Radikal' berhenti digunakan.
"Yang radikal itu yang radikal seperti apa? Masjid radikal saya gak setuju tuh istilah masjid radikal.
• Soal Koalisi Keumatan, Amien Rais: Jangan Salah Sangka, Kita Memikirkan Nasib Bangsa
Gak setuju saya mana ada masjid radikal.
Masjid ya masjid, gitu kalau ada orang yang tidak beres ya kita tangkap yang gak beres tu, jangan dibilang masjid radikal dong.
Yang begini-begini ini nanti buat gaduh maksud saya.
Kalau ada orang yang gak beres tangkap proses hukum.
• Dilakukan Sejak Era Ahok, Denny Siregar: Penyegelan di Pulau Reklamasi Mirip Drama Penutupan Alexis
Saya juga gak setuju kalau ada orang yang bom bunuh diri, gak setuju kita, itu melanggar prinsip-prinsip dalam islam, melanggar kemanusiaan, tentu kita lawan semuanya itu ya.
Tapi jangan dibilang masjid radikal dong, nanti penerimaannya kan bead, oh masjid itu radikal, kalau ibadah lain tidak radikal? kan begitu jadinya," kata Zulkifli Hasan pada awak media.
• Debat dengan Pendukung Jokowi soal Kondisi Bangsa, Gerindra: Jangan Mengada-ada
Menanggapi hal tersebut, Fahri Hamzah mengatakan jika orang seperti Zulkifli Hasan yang setiap hari kerja menyakinkan tentang pilar-pilar bangsa juga ikut gerah mendengar tuduhan masjid radikal.
@Fahrihamzah: Ini yg ngomong ketua MPR...yg saban hari bekerja meyakinkan bangsa Indonesia tentang pilar2 bangsa...pun gerah mendengar tuduhan radikal....
• Tanggapan Grace Natalie soal Tudingan Selingkuh dengan Ahok hingga Minta Bukti Video Asusila Dirilis
Diberitakan Kompas.com, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan jika pihaknya tak akan mengungkap data 40 masjid di DKI Jakarta yang disusupi oleh paham radikal.
Hal tersebut ia lakukan lantaran tak ingin membuat masyarakat terpecah dan gaduh.
"Buat saya, kita jangan mengadu domba mana masjidnya, mana tempatnya di mana, ustadnya siapa tapi kita fokuskan bahwa kita membangkitkan ekonomi umat," kata Sandiaga di Jakarta Timur, Kamis (7/6/2018).
• Tengku Zulkarnain Sebut Ekonomi Rakyat Bangkrut Jelang Lebaran, Rustam Beberkan Hal Sebaliknya