Yudi Latif Mundur
Tanggapan Yudi Latif saat Menjabat Ketua BPIP Mengenai Stigma Pancasila yang Dikaitkan dengan Agama
Yudi mengomentari stigma perbedaan yang menyatakan perbandingan antara Pancasila dengan agama.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif menyatakan mundur dari jabatannya, Jumat (8/6/2018).
Pengunduran diri tersebut ia tulis melalui akun Facebook-nya, Yudi Latif Dua.
Dikutip dari Tribunwow dari tayangan Wawancara Khusus Yudi Latif Bersama Don Bosco Selamun, ia mengatakan gagasannya mengenai pancasila yang sering dikaitkan dengan agama, (17/8/2017).
Yudi mengomentari stigma yang menyatakan perbandingan antara Pancasila dengan agama.
"Banyak orang membandingakan antara pancasila dengan agama, padahal dua hal yang tidak bisa diperbandingan. Karena agama berkaitan dengan ketuhanan sifatnya vertikal, sedangkan pancasila sebenarnya satu kode moralitas untuk hidup bersama dalam kehidupan majemuk," kata Yudi Latif.
• Yudi Latif Mundur dari Kepala BPIP, CEO AMI Group dan Refly Harun Justru Berikan Ucapan Selamat
Ia menambahkan bahwa pancasila bukan suatu yang bertentangan dengan agama.
Pancasila bisa dibedakan dengan agama, namun nilai-nilai yang terkandung tidak bertentangan dengan agama.
"Nilai-nilai pancasila yang terkandung tidak bertentangan dengan agama, bahkan nilai-nilai pancasila itu sebenarnya kristalisasi (penegasan) dari nilai universal dan pesan pokok moral dari agama," ujar Yudi Latif pada Don Bosco Selamun.
Saat ditanya mengenai munculnya beberapa kelompok yang anti pancasila, Yudi mengatakan bahwa kelompok tersebut hanya terjebak pada sila pertama pancasila.
"Kelompok-kelompok 'eksklusif' itu sebenarnya cenderung menjalankan sila ketuhanan-nya itu terjebak pada ritualisme dan simbolisme, bukan esensi ketuhanan," tambah Yudi.
Yudi juga menjelaskan gagasannya mengenai nilai ketuhanan pada sila pertama berbeda dengan Tuhan.
Ia mengatakan bahwa Tuhan itu bisa berbeda-beda, sedangkan ketuhanan itu sifat-sifat Tuhan.
"Tuhan itu beda dengan ketuhanan. Kalau Tuhan itu bisa berbeda-beda, sedangkan ketuhanan adalah sifat-sifat Tuhan. Dan sifat Tuhan yang paling utama adalah welas asih," kata Yudi.
• Yudi Latif Mengundurkan Diri dari BPIP, Suryo Prabowo: Ternyata Masih Ada yang Waras
Yudi menambahkan bahwa semua agama-agama dipersatukan oleh ajaran kasih sayang.
Sedangkan, nilai sila kedua pancasila yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab juga memiliki keterkaitan dengan agama.
Apapun agama dan warna kulitnya semua sama mulia dan hak-hak dasarnya harus dilindungi.
Juga kaitan dengan sila ketiga yang memiliki nilai sesama manusia untuk saling mengenal dan memperkaya satu sama lain.
Menurut Yudi, hadirnya kelompok-kelompok 'eksklusif' untuk memusuhi pancasila itu ada karena munculnya kemiskinan.
"Jadi saya kira memang munculnya eksklusifisme itu mencerminkan dari kemiskinan, baik kemiskinan pemahaman, kemiskinan ekonomi, kemiskinan kemanusiaan, dll," tambah Yudi.
• Tanggapi Mundurnya Yudi Latif dari Kepala BPIP, Fadli Zon: Ini Baru Tindakan Pancasilais yang Nyata
Lihat videonya:
Diberitakan sebelumnya, ada kelompok maupun organisasi yang anti dengan pancasila karena menganggap tidak sesuai dengan ajaran agama sehingga harus dibubarkan, seperti dikutip Tribunwow dari Kompas.com.
Wakil Sekretaris Komisi Hukum dan Perundang-undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Erfandi mengatakan pihaknya juga melakukan kajian terhadap Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dinilai memiliki ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Dalam kajian MUI, lanjut Erfandi, HTI dinilai melakukan pelanggaran atas Perppu Ormas dan melawan Pancasila.
"Kyai Ma'ruf itu sudah punya data memang yang dibubarkan oleh pemerintah itu benar-benar melakukan pelanggaran dan melawan Pancasila," ujar Erfandi saat ditemui usai diskusi Perppu Ormas di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2017).
• Bahas Jumlah Anggota HTI, Achmad Budi Prayoga: Ini Ormas Misterius, Eksklusif dan Tidak Lazim
Menurut Erfandi, ideologi khilafah islamiyah yang dianut HTI bertentangan dengan Pancasila.
Selain itu, HTI juga berupaya membenturkan nilai-nilai Islam dengan ideologi Pancasila.
"HTI itu sudah jelas gerakan politik yang akan menegakkan khilafah islamiyah. Ini kan jelas bertentangan dengan Pancasila.
Kemudian Pancasila dibenturkan dengan Islam itu sendiri padahal kan tidak ada pertentangan.
Ini dibenturkan antara Pancasila dengan Islam," kata Erfandi.
Sebelumnya Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM mencabut status badan hukum ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Dengan demikian, HTI resmi dibubarkan pemerintah. (Tribunwow/Tiffany Marantika)