Sebelum Jatuh Cinta dengan Teman Sekantor, Ini Alasan Psikologis yang Harus Dipertimbangkan
Sekitar 60% dari mereka yang disurvei mengatakan mereka merasakan tekanan untuk bertindak lebih profesional
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Hubungan di lingkungan kerja bisa dikatakan sebagai hal lucu dan menyenangkan.
Pasalnya, biasanya kita akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman sekantor dibanding dengan teman satu flat, bahkan pasangan.
Dilansir dari Independen.co.uk, sekitar 17% orang bahkan memiliki pasangan hidup di tempat kerja yang bisa saling bertukar ide, berbicara tentang keluhan pekerjaan hingga sama-sama merasa nyaman.
Menurut penelitian total jobs, 22% orang bertemu pasangan romantis mereka di tempat kerja.
• 4 Zodiak yang Diprediksi Akan Dapat Rezeki, Kamu Termasuk Nggak Nih?
Sementara itu, 13% pertemuan online, 18% bertemu melalui teman, dan 10% bertemu secara tiba-tiba di malam hari.
"Kebanyakan orang dewasa menghabiskan minimal 1.680 jam per tahun di kantor, sehingga Anda cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dengan rekan kerja," kata David Brudö, CEO dan salah satu pendiri aplikasi kesehatan mental Remente kepada Independent.co.uk.
Ia menambahkan bahwa bekerja di kantor memberi peluang untuk mengenal seseorang dengan cara yang lebih intin dibanding aplikasi kencan.
Survei terhadap 5.795 pekerja UK mengungkapkan bahwa dua dari tiga orang akan siap untuk berkencan dengan seorang rekan, sementara sepertiga sisanya tidak akan pernah memimpikannya.
Alasan utama mereka yang ragu-ragu akan hubungan cinta dengan rekan sekantor adalah kekhawatiran bahwa mereka tidak bisa membagi pikiran untuk pekerjaan dan percintaan.
Disamping itu, ada pula aturan lama yang melarang hubungan cinta antar rekan kerja.
• 4 Zodiak yang Meski Masih Single Tapi Tetap Happy, Sangat Selektif Memilih Pasangan
Ada hal lain yang perlu dipertimbangkan juga.
Sekitar 60% dari mereka yang disurvei mengatakan mereka merasakan tekanan untuk bertindak lebih profesional ketika mereka berada dalam hubungan kerja, dan 51% mengatakan mereka khawatir tentang gosip.
Menghabiskan lebih banyak waktu bersama cenderung memecah pertahanan antar individu.
Hal tersebut tidak perlu menghasilkan keintiman.
Tapi, terkadang salah satu pihak tergelincir atau dengan kata lain baper sehingga memiliki harapan lebih.