Koruptor Tak Punya Independensi, Mahfud MD: Tak Akan Berani Bicara Benar karena Takut Ditelanjangi
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi. Mahfud MD mengimbau untuk menjauhi tindak korupsi.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Oleh sebagian orang, gaji yang diterima oleh BPIP dianggap terlalu banyak.
Kritikan tersebut banyak datang dari pihak oposisi pemerintah.
Atas kritikan tersebut, Mahfud MD sendiri mengaku tidak pernag meminta gaji kepada pemerintah atas tugasnya di BPIP.
Jikapun mendapat gaji, menurut Mahfud, gaji BPIP tidak lebih tinggi dibanding lembaga negara lainnya.
Bandingkan gaji BPIP dengan lembaga lainnya
Mahfud juga meminta publik untuk membandingkan gaji Anggota BPIP dengan gaji Anggota DPR.
"Gaji itu cuma Rp 5 juta, kalau gitu kecil dong jika dibandingkan dengan yang lain, coba DPR berapa itu gajinya," ujar Mahfud di Kantor BPIP, Jakarta, Kamis (31/5/2018).
Mahfud mengungkapkan, gajinya ketika menjabat anggota DPR pada 2004.
Di luar gaji pokok, anggota DPR saat itu per bulannya bisa mengantongi Rp 150 juta.
"Tahun 2004, ini sudah 14 tahun berarti di sana (DPR) sudah lebih dari Rp 200 juta sudah pasti," kata dia.
Karena itu, kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut, semestinya publik mempersoalkan gaji wakil rakyat saat ini yang jumlahnya fantastis.
"Kalau begitu DPR dong yang diributkan kalau mau. Malah sekarang DPR itu tambah uang serap aspirasi masing-masing anggota DPR Rp 1 miliar, kenapa tidak itu yang diributin?" tuturnya.
• Jubir PSI Dedek Prayudi Sebut Fahri Hamzah Mirip Knalpot Motor 2 Tak, Berisik tapi Miskin Manfaat
Gajinya hanya 5 juta
Mahfud menegaskan, jika dibandingkan dengan gaji lembaga lainnya, gaji BPIP nilainya masih jauh lebih kecil.
"Saya mantan anggota DPR. Saya tahu kantong masing-masing. Saya mantan ketua lembaga negara, saya tahu masing-masing gaji menteri, itu jauh lebih tinggi dari kami," kata dia.