DLH DKI Jakarta Beli Tong Sampah Buatan Jerman, Hidayat Nur Wahid: Itu Sudah Dimulai Sejak Ahok
Hidayat Nur Wahid membeberkan jika pembelian tong sampah buatan Jerman yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sudah sejak Ahok.
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Majlis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid membeberkan jika pembelian tong sampah buatan Jerman yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sudah sejak Gubernur Basuki Tjahja Purnama (Ahok).
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @hnurwahid yang ia unggah pada Minggu (3/6/2018).
Diketahui, tong sampah buatan Jerman itu mendadak viral di media sosial.
Pasalnya, total anggaran Rp 9,6 miliar untuk 2.600 tempat sampah.
Kepala Dinas LH DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan harga tersebut sebenarnya lebih murah dari pasaran.
"Kalau dibandingkan dengan toko online ini malah lebih mahal. Di sana bisa Rp 4,4 juta untuk satuannya dan itu buatan Cina yang belum bersertifikasi," ujar Isnawa ketika dihubungi, Minggu (3/6/2018).
• Disebut Buzzer Jokowi Oleh Dipo Alam, Rustam Ibrahim Mengaku Kaget
Sementara harga satuan tempat sampah yang dibeli Dinas LH hanya sekitar Rp 3,6 juta.
Selain itu, tempat sampah yang dibeli Dinas LH memiliki standar internasional sehingga lebih berkualitas.
Penyedia tempat sampah yang melaksanakan pengadaan ini masuk dalam e-catalog.
Isnawa mengatakan Dinas LH tidak menunjuk langsung perusahaan tersebut.
"Itu kan e-catalog ya, berarti LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah) dong. Jadi bukan kami yang ketemu sama penyedia jasanya. LKPP kan sudah ngerti kualitasnya," ujar Isnawa yang dilansir dari Kompas.com.
Hal ini merupakan bagian dari modernisasi alat di Dinas LH.
Isnawa menjelaskan pada 2016 pihaknya juga sudah membeli truk compactor sebanyak 91 unit.
Truk ini bagian dari modernisasi alat karena Pemprov DKI tidak lagi menggunakan mobil bak terbuka untuk mengangkut sampah ke TPST Bantargebang.
Lantaran viralnya isu tersebut, Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid ikut memberikan tanggapan.
• Ustaz Abdul Somad Unggah Capture WA, Dapat Pujian dari Seorang Non Muslim tentang Ceramahnya
Mulanya, Hidayat Nur Wahid memberikan komentar seorang netizen yang menyebutkan beberapa fitnah yang ditujukan untuk Anies Baswedan.
Mendapat cuitan itu, Hidayar lantas membeberkan jika tong sampah yang saat ini sorot publik itu sudah ada sejak era Gubernur Ahok.
Sehingga menurutnya, orang yang mempermasalahkan itu tidak bisa move on.
"Kan ada lagi, yaitu “tong sampah made in Germany”. Sudah semangat membully, eh ternyata pembeliannya sudah dimulai pd era Ahok jadi gubernur.
Gagal maning, gagal maning. Move on lebih baik," tulisnya.

Diketahui, Pada 2017, Dinas LH membeli tempat sampah seperti yang dibeli tahun ini sebanyak 1.000 unit ukuran 620 liter.
Isnawa mengatakan tempat sampah itu merupakan 'pasangan' truk compactor.
Truk compactor bisa langsung mengangkat tempat sampah itu dan membuang isinya ke dalam truk secara otomatis.
Tempat sampah tidak perlu diangkat oleh manusia untuk memindahkan sampah ke dalam truk.
Tahun 2017, Dinas LH juga membeli 75 truk compactor lagi.
• Faizal Assegaf Menuding Terorisme Dapat Arahan dari Fadli Zon dan Fahri Hamzah
"Nah di 2018 baru kita menambah lagi dustbin atau tempat sampahnya sebanyak 2.600 yang harganya Rp 9,6 miliar," ujar Isnawa.
Dalam pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2018, Isnawa mengakui anggaran yang disiapkan adalah Rp 12,5 miliar.
Anggaran yang disiapkan lebih tinggi dari yang dibeli lewat e-catalog.
Isnawa mengatakan itu merupakan efisiensi anggaran karena ternyata Dinas LH bisa mendapatkan harga lebih murah dari perkiraan awal.
"Hasil dari e-catalog setelah dilihat ternyata cukup Rp 9,6 miliar, ini kan efisiensi anggaran dan sisanya dikembalikan ke kas negara. Jadi bukan harga Rp 9,6 miliar lalu saya mark up jadi Rp 12,5 miliar," kata dia.
• Gibran Rakabuming: Terima Kasih kepada Guru Kami Ustaz Yusuf Mansur
Selain itu, Dinas LH juga belum tentu membayar Rp 9,6 miliar. Pada akhirnya pembayaran akan disesuaikan dengan jumlah barang yang diterima nanti.
"Jadi kalau sampai batas yang ditentukan ternyata pengadaannya hanya Rp 8 miliar, ya segitu yang akan kita bayar," ujar Isnawa. (TribunWow.com/Woro seto)
• Unggah Video di Samping Kabah, Amien Rais: Ada Utang Politik, Mengagetkan, Tiba-tiba Balik Kanan