Breaking News:

Kesaksian Penggali Kubur, Ada Suara Ledakan di Langit: Mengisyaratkan Pak Harto Orang Besar

Keluarga almarhum Presiden Soeharto meyakini rakyat Indonesia merindukan sosok Soeharto setelah 10 tahun meninggalnya.

Editor: Fachri Sakti Nugroho
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Mantan Presiden Soeharto. 

Bukan cuma bertemu Koeswali juga bersalaman dengan almarhum Soeharto di ujung Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat.

Koeswali mengatakan pada tahun 1976, dirinya sedang berada di kantor kakak iparnya yang berada di ujung Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat.

Jalan tersebut sudah terkenal karena terdapat kediaman Presiden ke dua Indonesia, Soeharto.

Sekitar pukul 15.30 WIB, waktu itu, ia sedang berdiri di luar kantor kakak iparnya, tiba-tiba ada mobil Land Rover melintas, dan di dalamnya ada sang Presiden, Soeharto, menyalaminya.

"Tangannya ke atas, kayak hormat, saya pun nunduk," ujar Koeswali menirukan salam almarhum Soeharto.

Saat melintas di depannya, Koeswali mengatakan kaca mobilnya tidak ditutup. "Soeharto mengenakan kaos putih waktu itu," ujarnya.

Koeswali menduga Presiden yang ia kagumi tersebut akan pergi memancing. "Pak Harto kan hobinya memancing kan," katanya.

Pria dua anak dan lima cucu itu pun merasa terhormat disalami sang Presiden. "Merasa hormat saya," ujarnya sambil tersenyum mengenang 'The Smiling General'.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Makna Ledakan Keras saat Pemakaman Presiden Soeharto di Astana Giri Bangun

Sumber: Surya
Tags:
SoehartoPresiden RIAstana Giri Bangun
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved